Selasa, 02 Juni 2015

kisah sex : Pembalasan Gadis Muda 2

   Aku mengetok pintu rumah mewah milik John Sinclair, salah
satu orang yang akan menjadi sasaran balas dendamku sekaligus
menikmati tubuh sintalku ini. Pintu dibuka oleh Pak John sendiri,
dia terbengong dan menelan ludah karena dia melihatku memakai
celana hot pants jeans dan kaos lengan pendek yang sangat
ketat tanpa bh di dalamnya sehingga kedua putingku tercetak
jelas di kaosku. Tapi John berhasil memfokuskan dirinya lalu
mempersilakanku masuk, kemudian istri John yang bernama Margaret
turun dari lantai atas, lalu melihatku dengan sedikit sinis.
“akhirnya kamu datang juga, anak-anak udah diberi makan, kamu
tinggal mastiin aja mereka tidur jam 9″.
“baik bu Margaret”.
“oh, dan satu lagi jika kamu lapar, udah tersedia makanan di
kulkas”.
“terima kasih bu Margaret”.
“saya mau tanya lagi bu. Boleh gak nanti saya diantar pulang
oleh Pak John soalnya saya takut gak dapat bus?”. Melihatku
memakai pakaian yang sangat sexy, sepertinya Margaret kurang
setuju.
“tapi, kamu kan bisa nyuruh ibumu untuk menjemput kamu?”.
“ibu saya kerja sampai larut malam”.
John hanya diam karena dia ingin menyembunyikan betapa
senangnya punya waktu berdua denganku, tapi akhirnya dia bicara
juga.
“gak apa-apa Margaret, lagipula aku yakin kalau bus jarang
lewat kalau sudah malam”.
“ya udahlah, terserah aja…”, lalu mereka berdua pergi
sementara aku diajak bermain oleh kedua anak laki-laki kembar
mereka. Setelah kulihat jam sudah menunjukkan jam 8.30, aku
mengantar mereka ke kamar mereka. Ternyata kedua anak kembar
itu biasa mengemuti puting ibunya sebelum tidur dan kalau tidak
dituruti, maka mereka tidak akan bisa tidur.
Awalnya, aku kaget juga mendengar kebiasaan mereka itu, tapi
kupikir-pikir lagi daripada sendirian di bawah mendingan nyusuin
anak-anak ini. Lalu aku membuka bajuku serta bhku sehingga
payudaraku yang montok, kencang, dan putih mulus terlihat jelas
oleh dua orang bocah yang belum mengerti apa-apa. Kemudian
aku tidur di tengah-tengah mereka, lalu mereka masing-masing
memegang payudara kanan dan kiriku dengan kedua tangan mereka,
setelah itu mereka menghisap dan mengenyot puting kanan dan
puting kiriku kuat-kuat seakan-akan ingin meminum susuku. Aku
menggigit bibirku untuk menahan sensasi nikmat yang ditimbulkan
kedua bocah yang belum tau apa-apa. Setelah 30 menit mereka
mengemut putingku, akhirnya mereka tidur juga, lalu aku pelan-
pelan bangun dari tempat tidur karena aku tidak mau
membangunkan mereka lagi soalnya nanti putingku bisa diemut
semalaman oleh mereka. Lalu aku berdiri dan merasakan kalau
celana dalamku basah karena orgasme yang disebabkan emutan-
emutan di kedua putingku oleh si 2 bocah kembar.
Birahiku jadi naik gara-gara tadi, jadinya aku ingin masturbasi.
Karena aku sering diminta menjaga di rumah, aku jadi tau
dimana Pak John menyimpan koleksi vcd pornonya. Lalu aku
menonton vcd porno Pak John di ruang tamu dengan suara yang
sangat kecil agar tidak membangunkan si 2 anak kembar. Sambil
menonton vcd, aku melepaskan kancing celanaku dan
menurunkannya beserta celana dalamku yang sudah basah. Lalu
aku mengelus-ngelus bibir vaginaku dan memainkan klitorisku, aku
mendesah akibat perbuatanku sendiri. Kemudian aku memasukkan 2
jari ke dalam vaginaku dan aku mengobok-obok vaginaku sendiri,
merasa kurang puas lalu aku memasukkan 4 jari ke dalam
vaginaku sehingga kini vaginaku terasa penuh. Bertepatan vcdnya
habis, aku mengalami orgasme, cairanku langsung kuseka dengan
celana dalamku agar tidak tercecer ke sofa yang aku duduki
sementara 4 jariku yang berlumuran cairan vaginaku sendiri
kumasukkan ke dalam mulutku dan langsung kujilati jari-jariku
sampai tidak ada lagi cairan vagina yang tersisa di jari-jariku.
Bersamaan dengan itu, aku mendengar suara mobil, langsung
saja kupakai celana dalamku dan hotpants jeansku. Tak
kusangka, putingku semakin tercetak jelas di kaosku karena
putingku basah akibat di emut kedua anak kembar tadi sehingga
kaosku basah hanya di bagian putingku saja. Mereka berdua
masuk, kelihatannya Margaret mabuk berat, dan John sepertinya
melihat kaosku yang basah hanya di bagian putingku saja. Tapi
John menghiraukanku dan mengantar istrinya ke kamar terlebih
dulu. Lalu dia turun kembali, dan mengatakan siap untuk
mengantarku pulang. Kemudian kami berdua masuk ke mobil, ketika
kami berdua sudah di dalam mobil, aku menaruh tanganku di
belakang kursi sehingga dadaku semakin maju ke depan dan
kuyakin John melihat dadaku dengan tatapan penuh nafsu. Lalu
dia menyalakan mesin dan menjalankan mobil, selama perjalanan
kami mengobrol.
“Kelly, kok baju kamu basah di bagian itu doang?”.
“abisnya, anak bapak punya kebiasaan aneh sih”.
“emang anak-anakku punya kebiasaan apa?”.
“anak-anak bapak harus ngemutin puting kalau gak mereka gak
bisa tidur”.
“oo, pantes aja istriku keliatan bergairah kalau abis nidurin
anak-anak, oh ya, kita pake aku-kamu aja biar lebih enak
ngobrolnya”.
“yaudah, terserah kamu aja”.
“ngomong-ngomong, enak gak waktu puting kamu diemutin ama anak-
anakku?”.
“enak banget, malah kayaknya aku pengen putingku diemut lagi”.
“kalau aku yang emut puting kamu gimana?”.
“boleh juga”.
“yang bener nih?”.
“bener kok, tapi jangan di mobil, ntar tabrakan”.
“bener juga, o ya, kita ke rumah keduaku aja, lumayan deket
dari sini”.
“yaudah, yuk, tapi boleh gak aku nyepongin ****** kamu”.
“boleh banget, malahan aku udah nunggu-nunggu kamu ngomong
gitu”. Lalu kami berhenti sebentar dan John membuka celana
beserta boxernya sehingga dia duduk tanpa ada yang menutupi
penisnya yang lumayan besar meskipun masih tertidur. Lalu John
menjalankan mobilnya lagi, sementara aku mendekatkan kepalaku ke
penis John, kukecup penis John terlebih dulu baru aku
mengangkat penisnya dengan tanganku lalu kumulai dengan
mengemuti kepala penisnya, dia mendesah pelan ketika lidahku
menyentil-nyentil lubang kencingnya. Lama kelamaan aku merasakan
penisnya semakin membesar di dalam mulutku, dan dalam waktu
singkat mulutku disesaki oleh penis besar John. Aku berusaha
memasukkan seluruh batang penis yang besar itu ke dalam
mulutku yang mungil, ternyata hanya 3/4nya saja yang bisa
masuk ke dalam mulutku, itu pun sampai mentok ke pangkal
mulutku. Karena tidak bisa kumasukkan ke dalam mulutku, aku
menjilati batang penis yang kutaksir mempunyai ukuran panjang
20 cm dan diameternya 8 cm.
Aku jilati batang penisnya seperti sedang menjilati batang es
krim, dan kadang kugigit pelan kepalanya agar membuatnya lebih
bernafsu. Aku maju-mundurkan kepalaku untuk menikmatinya. 10
menit kemudian, akhirnya hadiah yang kutunggu keluar juga yaitu
sperma yang hangat dan asin serta gurih yang sangat kusukai
menyembur kuat ke dalam mulutku, aku tampung semua sperma
John di mulutku sampai ada yang sedikit mengalir keluar dari
sela-sela bibirku. Lalu kubuka mulutku dan menyuruh John
menatapku yang akan menelan spermanya, ketika dia sudah
menatapku aku menelan semua spermanya yang ada di mulutku
tanpa tersisa lalu kuputar-putarkan lidahku di sekitar mulutku
untuk membersihkan sperma yang tadi mengalir keluar dari
mulutku.
“mmmhhh,,, rasa peju emang enak banget!!”.
“aku gak nyangka, ternyata kamu suka banget ya ama peju?”.
“aku suka banget, malah kalo bisa aku pengen banget disiram
dengan peju”.
“wow, ternyata kamu nakal juga ya!!”.
“jadi gak sabar nih”.
“gak sabar kenapa?”.
“jadi gak sabar pengen ngerasain angetnya peju kamu di vagina
aku”.
“dasar kamu,, oh ya, kamu buka baju dong”. Lalu aku membuka
baju dan celana serta bh dan celana dalamku sehingga kini aku
bugil di dalam mobilnya. Kemudian dia mengambil celana dan
bhku lalu membuangnya keluar jendela mobil.
“yah kok bh ama celana aku dibuang?”.
“abisnya celana kamu pendek jadi mendingan gak usah pake
makanya kubuang”.
“terus bh aku kenapa dibuang juga?”.
“bhku udah kesempitan, abisnya dada kamu montok ‘n mancung
banget sih jadinya daripada dada kamu sesek mendingan aku
buang”.
“yaudah, terserah kamu, yang penting kamu seneng, oh ya, istri
kamu gimana?”.
“wah, si Margaret sih kalau udah mabuk bisa sampai besok siang
baru bangun, jadi tenang aja”.
Sepertinya sudah sampai di rumah kedua John, tidak semewah
rumah yang pertama tapi cukup bagus. Sebelum keluar dari
mobil, John memakai celananya tapi dia menyuruhku untuk tetap
bugil, lalu kami turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya
dengan aku yang masih bugil. Kemudian dia menyuruhku untuk
minum dan mandi dulu, sementara dia keluar lagi entah kemana.
Setelah aku minum lalu mandi, John sudah berada di kamar
menungguku. Aku keluar kamar mandi, kulihat John sudah
menungguku, dia tidur terlentang di tempat tidur.
“ayo Kelly sayang, unjukkin tarianmu yang paling nakal”.
“ok sayang, tapi setel lagu dulu dong, biar lebih asik”. Lalu
dia menyetel lagu yang slow, kemudian aku mulai meliuk-liukan
tubuhku mengikuti irama lagu dan aku melepaskan handuk yang
melilit tubuhku dengan perlahan biar lebih menggoda. Setelah
handukku sudah terlepas dari tubuhku dan terjatuh ke lantai,
aku berjalan ke arah ranjang dimana John tiduran menungguku
dengan masih memakai pakaian lengkapnya. Aku merayap dari
kakinya menuju ke selangkangannya lalu aku membuka
resletingnya, ternyata dia tidak memakai celana dalam sehingga
penisnya yang sudah setengah bangun langsung menyembul keluar
dari tempat persembunyiannya. Aku menjilati batang penis John
naik turun yang membuatnya mencapai ukuran maksimal, lalu aku
naik ke atas tubuhnya dan memutarkan tubuhku sehingga kini
posisi kami 69. Aku menjilati penisnya sementara John menjilati
vaginaku dan kadang memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku
lalu mengorek-ngorek vaginaku yang membuatku semakin merasa
nikmat. 10 menit kemudian, aku sudah tak kuat menahan nikmat
yang melanda tubuhku sehingga tubuhku bergetar dan akhirnya
cairan vaginaku mengalir deras dari vaginaku yang langsung
menuju mulut John yang terbuka lebar. John langsung
menyeruput cairanku hingga tak bersisa, lalu setelah cairanku
habis dia masih menyentil-nyentil klitorisku dengan lidahnya yang
membuatku merasa geli sekaligus nikmat.
“kok kamu belum keluar sih?”.
“tadi aku udah minum obat kuat, jadi aku bisa menikmati tubuhmu
sampai pagi”.
“asik,,, mulai yuk, aku udah gak sabar”.
“yaudah, kamu bangun dulu dong”. Lalu aku bangun dan John
juga bangun untuk melepaskan bajunya sementara aku membuka
celananya. Kini, kami berdua bugil, John menyuruhku untuk tidur
terlentang di ranjang, rupanya dia sudah tak sabar untuk
mengaduk-aduk vaginaku. Dia langsung menusukkan batangnya ke
dalam vaginaku tanpa memikirkanku yang merasa kesakitan karena
batangnya sangat besar. Tapi dia sudah dikuasai nafsu sehingga
dia terus memompa penisnya ke dalam vaginaku tanpa ampun, tapi
lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang
luar biasa karena selama ini aku belum pernah merasakan
vaginaku terisi penuh oleh penis. Selama 30 menit dia mengaduk-
aduk vaginaku dengan penisnya yang besar itu, tapi dia belum
menunjukkan tanda-tanda akan orgasme sementara aku sudah
beberapa kali orgasme sehingga aku hanya bisa mendesah lemah
menerima sodokan-sodokan kuat penisnya terhadap vaginaku.
Lalu dia mengangkat kedua kakiku dan menaruh kaki di pundaknya,
kemudian dia memompa penisnya lagi, karena kakiku diangkat aku
merasakan sodokannya semakin dalam dan semakin jauh masuk ke
dalam vaginaku. Setelah 10 menit dia menurunkan kakiku dan
mendorong tubuhku sehingga kedua lututku berada di dekat
wajahku lalu John memompa penisnya dalam keadaan berdiri,
rupanya posisi ini lebih nikmat karena penis John terasa semakin
dalam memasuki vaginaku tiap sodokannya. 20 menit kemudian,
akhirnya John menyemburkan sperma hangatnya ke dalam vaginaku,
lalu dia melepaskan kakiku dan menatapku yang sudah sangat
kelelahan, tapi aku melihat penisnya mengacung tegak. Lalu dia
membalikkan tubuhku, dan menyuruhku mengambil posisi doggy
style, dengan sisa-sisa tenaga aku mengambil posisi doggy style,
lalu dia menarik 2 tanganku ke belakang sehingga badanku
terasa tertarik kebelakang, kemudian dia memasukkan penisnya yang
besar itu ke dalam lubang anusku yang masih sangat sempit.
Aku merasakan sakit yang sangat luar biasa karena lubang
anusku terasa seolah-olah robek, tapi setelah beberapa menit
rasa sakit itu lama kelamaan berganti menjadi nikmat meskipun
masih ada sedikit rasa sakit yang terasa.
1 jam kemudian dia menyemburkan spermanya ke dalam anusku,
lalu dia mencabut penisnya sementara tubuhku ambruk, kemudian
dia membalikkan tubuhku, aku melihat penisnya yang masih tegak
berdiri dengan mataku yang mulai sayu. Selanjutnya, aku tidak
tau apa yang terjadi pada tubuhku karena aku sudah sangat
lemas, yang aku rasakan hanya rasa nikmat yang melanda
tubuhku membuat diriku seperti melayang di atas awan. Sekitar
15 menit aku tidak merasakan sodokan-sodokan lagi, karena
tenagaku sudah lumayan terkumpul lagi, aku bisa membuka mataku
melihat keadaan sekitar, ternyata John sedang di kamar mandi.
Kemudian, aku berdiri dan berjalan ke arah kaca besar yang
ada di sebelah ranjang, aku melihat noda sperma yang terbentuk
di sekitar vagina dan anusku, sedangkan dadaku berlumur sperma
dan wajahku diselimuti sperma. Lalu John keluar dari kamar
mandi dengan penisnya yang menggantung, kemudian ketika aku
ingin masuk ke kamar mandi, John melarangku mandi.
“Kelly sayang, kamu gak usah mandi, biarin aja badan kamu
penuh sperma”.
“emang kenapa ?”.
“soalnya, jadi makin cantik kalau kamu belepotan sperma kayak
gitu”.
“ah, dasar kamu,,”, lalu kami berdua tertawa.
Kemudian John memakai bajunya sementara aku memakaian celana
dalamnya, sebelum tertutup celana dalam, aku mengecup penisnya
yang sudah tidur.
“pak penis, kapan-kapan kita ketemu lagi ya”. Lalu John
menggerakkan penisnya ke pipiku.
“tenang aja sayang, vagina kamu akan aku aduk-aduk lagi”.
“wah, penisnya bisa bicara!!”. Kemudian kami berdua tertawa,
dan lalu aku memakaikan celana panjang John. Setelah itu,
John menyuruhku berdiri, lalu aku berdiri dan tiba-tiba dia
memasukkan 2 dildo yang berukuran 20 cm dan diameter 8 cm
ke dalam vagina dan anusku dan menekannya dalam-dalam
sehingga tertanam di vagina dan anusku. Rupanya dildo itu bisa
bergerak karena aku merasakan dildo itu bergerak ke segala arah
di dalam vagina dan anusku ketika John menyalakan tombol on
di kedua pangkal dildo itu. Kemudian dia memakaikan celana
dalamku sehingga dua dildo semakin tertekan ke dalam yang
membuatku semakin nikmat, lalu aku dituntun berjalan tapi aku
merasa tidak bisa berjalan karena saat aku melangkah, dildo itu
menggesek dinding vagina dan anusku yang membuat lututku
gemetaran, tapi aku terus dituntun sehingga aku terpaksa
melangkah dengan susah payah menuju mobil.
Akhirnya sampai di mobil, aku duduk di jok dengan celana
dalamku yang sudah basah akibat cairanku sendiri.
“John sayang, lepasin dong dildonya, aku bisa lemes nih”.
“udah, biarin aja, kamu harus tahan!!”. Lalu dia mulai
menjalankan mobilnya sementara aku menggeliat-geliat keenakan
merasakan dua dildo yang mengaduk-aduk vagina dan anusku. Tak
terasa sudah sampai di rumahku, aku turun di depan rumahku
dengan celana dalam yang sangat basah karena cairanku. John
menurunkanku lalu memacu mobilnya menjauh dari rumahku, karena
aku telanjang aku takut ada yang melihatku dan memperkosaku,
maka dari itu aku cepat-cepat melangkah masuk ke rumah
meskipun dengan dildo yang masih bergetar di vagina dan anusku.
Begitu sampai di kamar, aku menurunkan celana dalamku dan
aku melihat selangkanganku banjir karena cairanku sendiri, lalu
aku mandi untuk menghilangkan noda dan bau sperma yang
melekat di tubuhku. Setelah mandi, aku mengeringkan tubuhku
dengan handuk dan kemudian aku menulis di diaryku sambil tidur-
tiduran di kasurku.
“dear diary…..
hari ini aku mengawasi anak-anak John Sinclair, aku dipaksa
membiarkan putingku diemut-emut anak-anak mereka karena kalau
tidak mereka tidak akan membayarku, dan juga aku dipaksa
mengoral John ketika aku diantar pulang dengan mobilnya, tapi
dia belum puas, dia memaksaku untuk melayaninya di rumah
keduanya. Aku tidak berdaya ketika dia menggunakan tubuhku
seenaknya sampai semalaman suntuk, dan dia mengancam akan
membunuhku jika aku bilang kepada seseorang, andai saja aku
bisa melawan, tapi sayangnya aku tidak punya kekuatan untuk
melawan, aku hanya berharap dia mendapat balasannya,,,”. Lalu
aku menutup diaryku dan tersenyum membayangkan “jika semua
orang yang menikmati tubuhku sudah kutulis di buku diary dengan
unsur paksaan dan aku menyerahkannya kepada polisi, pasti
mereka semua ditangkap” pikirku. Aku hanya menunggu sampai
saat itu tiba, lalu aku pun tertidur sambil menyusun rencana
berikutnya.

kisah sex : Pembalasan Gadis Muda 3

   Setelah satu minggu sehabis persetubuhanku dengan John
Sinclair, aku diminta untuk mengawasi kedua anak mereka lagi.
Aku mau mengawasi kedua anak mereka meskipun istri John yang
bernama Margaret merasa curiga denganku. Aku mengira kalau
mereka kesulitan mencari pengawas anak sekaligus pengawas rumah
yang bisa dipercaya sepertiku, tapi kali ini Margaret menyuruhku
untuk pulang sendiri. Aku menemani kedua anak John bermain
sampai jam 9, dan seperti sebelumnya aku membiarkan putingku
dienyot-enyot oleh kedua anak John agar mereka tertidur. Setelah
mereka tertidur, aku menonton VCD porno milik John Sinclair
sambil memainkan vaginaku sendiri sampai aku mengalami 2 kali
orgasme.
Tiba-tiba aku mendengar suara mobil, aku langsung mematikan vcd
porno itu dan memakai celana dalam serta celana jeans miniku.
Ternyata John Sinclair sudah pulang dan aku melihat satu
orang lagi dibelakangnya, setelah mereka masuk barulah aku tau
siapa orang yang satu lagi, ternyata orang itu adalah Don
Gregory. Orang berkulit hitam dan berumur 46 tahun itu
mempunyai wajah yang jelek tapi seperti yang lainnya badannya
atletis karena dia sering latihan.
“lo bener John, sekarang Kelly jadi seksi banget”.
“apa gue bilang”.
“oh, ternyata tuan Gregory”.
“tolong, Kelly, gak usah kaku begitu, panggil namaku aja”.
“ok,,Don, ngomong-ngomong bukannya kalian sedang pesta?”.
“iya, tadinya kami sedang pesta, tapi setelah aku ceritain ke
Don kalau kamu sangat seksi, dia malah mengajakku pulang”.
“apa takdir memang berpihak padaku?”, pikirku dalam hati.
“Kelly, mau gak kamu buka baju?”.
“baik, kalau itu keinginan kalian”, kemudian aku melepaskan baju
dan celana jeans miniku beserta bh dan celana dalamku
sehingga tubuh telanjangku terpampang di depan 2 orang laki-
laki yang nafsu birahinya sudah memuncak.
“wah, Kelly, kamu bener-benar seksi”, komentar Don sambil
menatap senti demi senti tubuhku.
“gimana Don, badanku seksi nggak?”.
“seksi banget, bikin aku jadi terangsang”.
“yaudah, kalau kamu nafsu grepe-grepe tubuhku aja,,”.
“gak apa-apa nih?”.
“gak apa-apa Don, aku malah seneng bikin orang jadi bahagia”,
kemudian tanpa ragu-ragu lagi dia menjamah tubuhku sementara
John hanya melihat.
“eee, Kelly boleh gak aku menjilati vagina kamu?”.
“boleh kok,,”, lalu aku digendong oleh Don dan direbahkan di
sofa, kemudian dia langsung menjilati vaginaku. Pertama-tama dia
jilati sekitar bibir vaginaku, tekstur lidahnya kasar sehingga
membuat aku merasa jadi lebih nikmat. Setelah itu, Don menjilati
bibir vaginaku dan kemudian memasukkan lidahnya ke dalam lubang
vaginaku, dia benamkan wajahnya ke vaginaku.
“aaahh, terus Don,,, AAHH!!! UUHH!!! OOOHHH!!!.”
“sssst nanti anak-anakku bangun,,,”.
“yaudah, Jon, makanya lo sumpel mulut Kelly pake
****** lo biar gak berisik” John melepaskan celananya
dan celana dalamnya lalu menyumpal mulutku dengan penisnya
yang besar itu, dia mendorong penisnya kuat ke dalam mulutku
sehingga menyentuh pangkal rongga mulutku yang membuatku
tersedak dan hampir muntah. Untungnya John mengerti keadaanku,
dia menarik keluar penisnya dari mulutku sehingga aku bisa
menarik nafas.
“eh, John Jr., kita ketemu lagi”, sapaku pada penis John.
“iya nih, aku kangen sama kamu”, balas John sambil menggerak-
gerakkan penisnya seolah penisnya yang berbicara, kemudian dia
memasukkan penisnya ke dalam mulutku lagi. Sementara John
memompa penisnya di dalam mulutku, Don asyik menjilati vaginaku
di bawah sana.
“mmmhhhh,,mmmmffffhhhh”, desahku yang tertahan oleh penis John
karena orgasme melanda tubuhku. Cairan yang mengalir dari
vaginaku langsung diseruput habis oleh Don, sementara John
mencabut keluar penisnya.
“cairan ABG emang beda, manis dan gurih”.
“ah, bisa aja”.
“oh ya Don, lo harus coba sepongannya Kelly, mantep, padahal
baru 17 tahun, tapi udah bisa bikin gue ketagihan”.
“ah, yang bener loh? Bener itu Kelly?”.
“aku gak tau, daripada penasaran, mendingan langsung aja
cobain seponganku”.
“bener juga tuh,,,”, dan kini aku mengoral 2 penis yang ada
di samping kanan dan kiriku, kukulum bergantian, jika penis John
yang sedang kukulum maka penis Don yang ada di sisi kiriku
kukocok dengan tangan kiriku, dan juga sebaliknya.
Sudah 20 menit mulutku yang mungil mengulum penis John dan
Don secara bergantian.
“aduh, kok lama banget sih, udah gak sabar nih pengen
ngerasain angetnya sperma kalian,,,”.
“sabar Kelly sayang, makanya biar cepet kamu kulum terus”.
“ok,,,”. 2 menit kemudian, kurasakan penis John berdenyut di
mulutku dan penis Don berdenyut di tanganku, kemudian John
mencabut penisnya dari mulutku dan mengocoknya di depan
wajahku, begitu juga dengan Don, sementara mereka mengocok
penis mereka sendiri aku menjilati buah zakar mereka secara
bergantian, dan tak lama kemudian.
“aahh, Kelly, siap-siap menerima hadiah kami”, lalu mereka
mengarahkan penis mereka pada wajahku, sementara aku menutup
mataku. Akhirnya yang kutunggu-tunggu datang juga, kurasakan
sekitar 8 semburan atau lebih menerpa wajahku, setelah itu
kurasakan semburan mereka melemah, dan setelah mereka
menepokkan penis mereka ke pipiku seolah untuk membangunkanku.
Aku membuka mataku, tapi susah sekali karena mataku ditutup
sperma, maka dari itu aku menyeka mataku dengan jariku, setelah
kuseka sperma dari mataku, barulah aku bisa membuka mata.
“bener, sepongan kamu memang hebat Kelly,, aku jadi
ketagihan”.
“emang aku sehebat itu ya? Aku gak nyangka. Yaudah, sini
aku bersihin penis kalian”. Sebelum aku melakukan ‘cleaning
service’ terhadap penis mereka, aku menghisap sperma yang ada
di ujung jariku, kemudian aku menjilat habis sisa-sisa sperma yang
ada di ujung penis Don dan John.
“wah, John, bener kata lo, si Kelly ini jago banget bikin kita
seneng”.
“ah lo, baru disepongin Kelly aja udah seneng, lo belom
ngerasain vaginanya”.
“emang kenapa vaginanya?”.
“sempit banget sampe-sampe penis kayak dijepit ama dia”.
“wah, jadi pengen coba nih, boleh gak Kelly?”.
“boleh, buat kalian apa sih yang nggak?”.
“eeiitt, tapi jangan-jangan disini, nanti anak-anakku bangun”.
“kalau begitu di rumahku aja, kebetulan anak-anak sedang kemping
dan istriku lagi mabuk di pesta, mau kan Kelly sayang?”.
“aku sih ngikutin kalian aja,,,”, kemudian kami menuju mobil
John, dan naik ke mobil. John menyetir mobil, sedangkan Don
duduk bersamaku di kursi belakang, Don memintaku untuk
mengoral penisnya selama perjalanan. Ternyata rumah Don sangat
jauh sampai Don bisa menyemburkan spermanya ke dalam mulutku
dan bergantian dengan John sehingga kini aku mengoral penis
John sementara Don yang menyetir. John menyemburkan spermanya
bersamaan dengan sampainya kami di rumah Don, rupanya rumah
Don lebih besar daripada rumah John. Kemudian tangan kananku
di pegang Don, dan tangan kiriku di pegang John, lalu mereka
menggandengku masuk ke rumah Don. Bajuku kutinggal di rumah
John sehingga dari tadi tubuh putih mulusku tidak terbalut apa-
apa, sambil berjalan ke kamar Don aku mengecap-ngecap bibirku
karena sperma mereka yang sangat gurih masih terasa di bibirku.
Sesampainya di kamar, John dan Don langsung membuka pakaian
mereka, kemudian Don langsung tidur terlentang di ranjang
dengan penisnya yang tegak mengacung ke atas.
“ayo, Kelly sayang, cepat naikkin penisku, aku udah gak
sabar”.
“ok Don, aku juga udah gak sabar nih, pengen ditusuk sama
penis kamu yang besar itu, kalau John mau lubang yang mana,
anus apa mulutku?”.
“udah pasti anusmu, soalnya kan sempit banget”.
“ok, kalau gitu, kita mulai yuuuk,,,,”. Kemudian, aku naik ke
atas penis Don, menuntunnya ke vaginaku, lalu aku menurunkan
tubuhku pelan-pelan sampai penis Don tertelan oleh vaginaku
sampai pangkal penisnya. Setelah penis Don sudah bersarang di
dalam vaginaku, John mendorong tubuhku ke depan sehingga
payudaraku tertekan ke wajah Don yang langsung dijilati olehnya.
John sudah bersiap-siap dengan penisnya untuk memasuki anusku,
kemudian dia mulai memasukkan penisnya perlahan agar aku tidak
kesakitan, sementara Don tidak bergerak sama sekali sepertinya
dia ingin menikmati hangat dan sempitnya vaginaku terlebih dulu,
tapi Don terus melahap kedua buah payudaraku yang montok
seolah-olah payudaraku ingin dimakannya.
Akhirnya penis John sudah tertanam di anusku.
“ayo Don, kita aduk-aduk ABG penggoda ini”.
“ayo, gue juga udah gak tahan nih”.
“jangan lupa ya,, keluarinnya di dalem aja biar enak”.
“ok deh, Kelly sayang”. Kemudian mereka mulai memompa
penisnya keluar masuk kedua lubangku, penis Don terasa memenuhi
vaginaku, apalagi penis John yang membuat lubang anusku yang
sempit terasa penuh sesak. Kini, kamar Don dipenuhi suara
erangan-eranganku dan desahan pelan mereka, urat-urat penis
mereka semakin menambah kenikmatan yang ada.
“AAAHHH!!! OOOOHHH!!! UUHH!!!
teruuuusss,,,ja,,,jangan berhentii!!!”, erangku. 10 menit
kemudian tubuhku menegang dan akhirnya aku mengalami orgasme,
dan cairanku tertahan oleh penis Don yang bersarang di
vaginaku. 10 menit kemudian penis mereka berdenyut di dalam
anus dan vaginaku, tak lama setelah itu mereka menyemburkan
sperma mereka.
“wah Kelly sayang, vagina kamu emang bener-bener sempit, bikin
penis aku jadi kejepit”.
“enakkan,, vaginaku,,, abis ini gantian ya, kamu harus cobain
juga anusku,, lebih sempit”.
“emang bener tuh John?”.
“beneran, lo harus coba, kayak lubang hidung aja, sempit
banget”.
“lubang hidung? gak bisa masuk dong,,,hahaha”.
Setelah 5 menit beristirahat mereka menggarap tubuh mungilku
lagi, tapi kali ini penis Don yang ada di anusku dan penis
John di dalam vaginaku. 30 menit kemudian, penis mereka
berdenyut-denyut lagi, beberapa detik kemudian, mereka
menyemburkan sperma mereka.
“Don, liat udah jam 12 nih, kita harus balik ke pesta, biar
istri kita gak curiga,,”.
“oh ya, gue jadi lupa ama istri gara-gara kamu sih Kelly”.
“emang kenapa, kok aku disalahin?”.
“iya, gara-gara vagina ama anus kamu sempit banget jadinya aku
ngentotin kamu sampe lupa waktu”.
“hehe,,, sory deh, kan bukan salah aku kalau bikin kamu jadi
lupa waktu”.
“tapi kamu gak apa-apa kan Kelly? Kalau udahan ngentotnya”.
“gak apa-apa kok, John, kan tadi udah aku bilang, aku ngikut
kalian aja”.
“kamu emang gadis penurut”.
“sini aku gendong, biar spermanya gak ngalir keluar dari vagina
‘n anus kamu”.
“ok, makasih ya Don”. Kemudian tubuh putihku yang mungil
digendong oleh Don, sementara John pergi untuk menghidupkan
mobil, tentunya John dan Don sudah memakai pakaian mereka.
Aku merangkul leher Don dan mengedipkan mata padanya serta
memberikan senyumanku.
“eeiit,, jangan goda aku, nanti aku nafsu lagi”.
“hehe, tau aja, aku lagi ngegoda kamu”.
Kami berdua sampai di mobil, ketika Don akan menaruhku di
kursi belakang.
“Don, tunggu dulu”.
“ada apaan lagi?”.
“kita masukkin dildo ke vaginanya dulu”.
“jadi sampe rumah lo vagina Kelly diobok-obok terus, emangnya
kamu gak apa-apa Kelly?”.
“gak apa-apa kok, aku malah suka, jadinya aku bisa ngerasain
nikmat terus-terusan”.
“tuh kan Don, si Kelly malah suka”.
“wah, Kelly, kamu emang bener-bener cewek idaman”.
“cewek idaman gimana?”.
“iya, kamu udah cantik, seksi, bisa muasin cowok bahkan yang
lebih tua dari kamu, udah gitu kamu mau diapain aja”. Aku
hanya membalasnya dengan memberikan senyuman nakalku, kemudian
tubuhku diletakkan di kursi belakang lalu kakiku dilebarkan oleh
Don.
“ini hadiah buat gadis nakal kayak kamu”, dia tanamkan dildo
milik istri John.
“nah, sekarang aku nyalain tombol onnya ya”, begitu Don
menyalakannya, dildo itu langsung bergerak-gerak di dalam
vaginaku membuatku menggeliat karena sensasi nikmat yang terasa.
“nah, selamat bersenang-senang ya Kelly”.
Kemudian mereka berdua duduk di kursi depan dan John mulai
menjalankan mobil, sementara aku berbaring di kursi belakang
dengan dildo yang mengobok-obok vaginaku. Sudah beberapa kali
aku orgasme selama perjalanan, sedangkan John dan Don asyik
mengobrol seolah-olah desah dan eranganku tidak terdengar oleh
mereka. Akhirnya sampai juga di rumah John, vaginaku sudah
banjir akibat cairanku sendiri karena aku sudah mengalami
beberapa kali orgasme, kemudian Don mengangkat tubuhku dan
mendirikanku di luar mobil sedan milik John.
“nah, Kelly sayang, kamu harus jalan ke rumahmu ya, soalnya
kami lagi buru-buru”.
“tapi ini gimana?”.
“oh ya, aku lupa, John ambil tuh dildo istri lo”.
“ah, udah biarin aja, kan ntar Kelly juga ke rumah gue”.
“ya, tapi cabut dari vaginaku dong, kan lemes kalau ada dildo
terus”.
“nah itu dia masalahnya”.
“emang kenapa, dildonya gak bisa keluar dari vaginaku”.
“iya, dildo itu bisa ngunci sendiri setelah 5 menit”.
“hah, dildonya bisa ngunci sendiri di vagina Kelly, John?”.
“iya, nih lihat sendiri”, kemudian mereka berdua jongkok di depan
vaginaku, dan melebarkan sedikit bibir vaginaku.
“ini nih, lihat di pangkal dildo disisi kiri ama kanannya ada
batang kecil yang meneken ke dinding vagina Kelly, jadi kalau
dipaksa keluar, nanti vagina Kelly bisa luka, kan ntar kalau
luka kita gak bisa ngentotin Kelly lagi”.
“bener juga, tapi lo punya kuncinya kan?”.
“kuncinya ada di rumah, di kamar istri gue”.
“gimana sih lo, kan kasihan si Kelly”.
“gak apa-apa deh, aku jalan pake ginian”.
“aku minta maaf ya Kelly, aku lupa bawa kuncinya.”
“yaudah, sekarang mana baju aku, aku mau pake baju, soalnya
kan masih lumayan jauh jaraknya”.
“wah, aku juga minta maaf nih, celana dalam kamu ketinggalan
di rumah aku”.
“oh, gitu, yaudah deh gak apa-apa gak pake celana dalam”.
“kamu gak marah?”.
“aku gak bakal marah ke cowok yang bikin aku puas setengah
mati, yaudah sana cepet ke pesta”.
“thank u Kelly, nih baju ama rok kamu”.
“lah, emang bhnya Kelly kemana John?”.
“dari rumah aku gak pake bh”.
“oh gitu, aku tau kenapa kamu gak pake bh, dada kamu sih
gede banget”.
“bisa aja,, udah sana kalian pergi”. Kemudian mereka mencium
bibirku bergantian, dan masuk ke mobil kemudian langsung melaju
menjauh. Aku memakai baju dan rok miniku tanpa celana dalam,
aku kesusahan berjalan karena lututku gemetaran akibat dildo
yang mengaduk-aduk vaginaku. Untungnya tidak ramai meskipun ada
beberapa orang yang memandangiku karena cara jalanku yang
aneh. Akhirnya, sampai juga di John, begitu masuk rumah John
aku menuju ke kamar John untuk mengambil kunci dildo yang
ada di vaginaku. Setelah aku membuka dan mengeluarkan dildo
dari vaginaku, cairanku langsung mengalir keluar seperti aliran
sungai sampai ke kakiku, kupikir sambil menunggu Margaret dan
John datang aku akan mandi dulu. Seusai mandi, aku memakai
pakaianku dan menonton tv di ruang tengah. Tak lama kemudian
Margaret dan John datang, kemudian mereka masuk. Ternyata
Margaret mabuk berat karena John harus sampai memapahnya,
lalu John memberikanku uang sambil tersenyum. Aku pamit
pulang, setelah pulang seperti biasa aku menuliskan
pengalamanku tadi dengan unsur paksaan.
Bersambung...

kisah sex : Pembalasan Gadis Muda 1

     Cerita ini berawal dari ibu Kelly yang bernama Cynthia ketahuan
sedang tidur dengan pembersih kolamnya yang bernama Erik
sehingga ayah Kelly bernama Gerald menceraikan Cynthia tanpa
harta gono-gini, dan juga semua teman-teman arisan ibunya serta
suami mereka mengejek ibu Kelly sebagai seorang pelacur
sehingga Kelly ingin membalas dendam. Kalau mau tahu caranya
dendam Kelly terbalas, simak sampe abis ya….
Setelah beberapa hari sehabis pembalasan dendamku yang pertama
ke Tuan Sinclair, vagina dan anusku mulai pulih. Kini saatnya
untuk membalas dendam kepada orang kedua dalam daftar
pembalasan dendam yaitu Dr. Akers. Dr. Akers itu berumur 47
tahun, kepalanya botak, memakai kacamata, kulitnya sawo matang,
wajahnya biasa-biasa saja, tapi biarpun begitu badannya lumayan
berisi. Sebenarnya aku gak mau membalaskan dendamku pada Dr
Akers karena dia selalu baik padaku sejak aku masih kecil tapi
tetap saja aku harus membalas dendam karena istrinya yang
bernama Jeanette sering mengatakan aku dan ibuku adalah
pelacur, dan lagipula aku ingin memberi hadiah pada Dr. Akers
karena dia sangat baik padaku.
Ternyata kesempatan datang sendiri karena sore ini giliran aku
check up kesehatan dengan Dr. Akers, betapa senangnya aku
karena tidak perlu waktu lama untuk membalas dendam pada
orang kedua. Aku sampai di rumah sakit, dan bertemu dengan
suster Betty, dia menyuruhku masuk ke ruangan Dr. Akers,
setelah itu dia menyuruhku melepaskan semua bajuku dan memakai
baju pasien yang seperti baju operasi itu, kemudian dia pergi.
Tak lama kemudian, pintu terbuka dan Dr. Akers masuk dengan
baju dokternya.
“hi, Kelly, bagaimana kabar kamu?”.
“baik dok, rasanya udah lama gak ketemu pak dokter”.
“gimana kabar ibu kamu?”.
“baik-baik aja kok,,,”.
“kayak lo peduli aja”, pikirku. Aku tau kalau Dr. Akers
sering memperhatikan tubuh ibuku yang seksi itu, setiap kali ada
kesempatan pasti Dr. Akers mencuri-curi pandang ke tubuh ibuku.
Kemudian dia mengecek mata, telinga, dan hidungku seperti biasa.
“hmm, sekarang badan kamu jadi seksi begini”.
“makasih dok, dokter perhatiin aku ya?”.
“mana mungkin aku gak perhatiin kamu, kamu kan cantik, dan
aku yakin bukan aku yang pertama kali mengatakan itu”.
“ah, dokter bisa aja”.
“ini akan berjalan lancar dan mudah”, pikirku.
“nah sekarang, tarik nafas yang dalam”.
Lalu dia menyelipkan stetoskopnya ke dalam baju pasien kemudian
dia menaruhnya di dadaku. Rasa dingin langsung menerpa kulit
payudaraku karena stetoskopnya itu, dia menaruh stetoskopnya di
dada kanan dan kiriku bergantian untuk mendengarkan nafasku.
“ok, sekarang kamu buka baju, aku mau mengecek payudaramu”.
Tak disangka kesempatan yang bagus datang sendiri kepadaku.
Lalu aku meraih ke belakang leherku untuk melepaskan tali,
setelah itu bajuku terlepas sehingga tubuhku yang putih mulus
serta montok terlihat jelas oleh Dr. Akers. Kemudian Dr.
Akers memijat-mijat dan meremas-remas kedua buah payudaraku
serta mencubit-cubit putingku.
“kondisi dadamu bagus, malah bagus sekali”, dan dia tersenyum.
“ok, sekarang taruh kakimu disini, kita akan mengecek vaginamu”.
Lalu aku menaruh kedua kakiku di tempat yang sudah disediakan
sehingga kakiku menggantung di udara dan vaginaku yang merekah
terpampang jelas seolah menantang Dr. Akers untuk menjamahnya.
Lalu Suster Betty masuk ke dalam ruangan.
“dokter, sudah mau tutup, saya pulang duluan, selamat sore”.
“dewi fortuna memang memihakku”, pikirku dalam hati.
“baik, Suster, saya juga akan pulang sehabis ini”. Lalu Suster
Betty keluar dan menutup pintu, kemudian Dr. Akers memakai
sarung tangan karet dan setelah itu Dr. Akers memasukkan 2
jarinya ke dalam vaginaku yang sudah mulai basah, aku menahan-
nahan rasa nikmat akibat 2 jari Dr. Akers yang ada di dalam
vaginaku.
“hmm, sepertinya selaput daramu sudah robek, sudah berapa kali
kamu melakukannya?”.
“mmmm, aku,,,,aku,,,”.
“ayolah, bilang kepadaku”.
“udah 3 kali, dokter gak bakal bilang ke ibuku kan?”.
“tenang aja, aku gak akan bilang ke ibumu”.
“tapi dok, selama 3 kali aku melakukannya dengan teman-
temanku, mereka hanya memasukkan penisnya ke dalam vaginaku
lalu menyemburkan sperma mereka dalam waktu cepat, jadi aku
gak ngerasain nikmatnya orang ngesex”.
“jadi, kamu mau ngerasain?”.
“mau banget dok”.
Lalu Dr. Akers bangkit dan mengunci pintu, kemudian dia
melepaskan sarung tangan karetnya dan jas dokternya, setelah
itu dia kembali duduk di depan selangkanganku yang terbuka
lebar.
“sekarang aku akan memijat klitorismu”, lalu dia menjilat
jempolnya.
“nah, ini dia klitorismu”, kemudian dia memulai mengelus-elus
pelan klitorisku dengan jempolnya yang basah itu.
“oohhh,,,aahhh,,,terus,,,dok”. Sementara itu, dia memasukkan 2
jarinya ke dalam vaginaku dengan tangan kirinya.
“sudah seharusnya begitu, klitorismu penuh dengan jutaan sel
yang sangat sensitif dengan rangsangan, apakah kamu sering
masturbasi?”.
“maksud dokter, memainkan vaginaku sendiri”.
“ya, seperti itu, sudah sewajarnya gadis seumurmu melakukannya
dan apakah kamu pernah sampai klimaks?”.
“pernah sih, tapi tidak sampai klimaks”, aku pura-pura lugu.
“baiklah, kita akan coba membuatmu orgasme”.
“apa puting kamu sensitif?”.
“ya, aku pikir begitu, karena jika tersentuh sedikit saja pasti
langsung mengeras”.
“baik, kalau begitu, aku ingin kamu memilin-milin putingmu
sendiri”.
“ok dokter, tapi dokter juga jangan berhenti ya”.
“ok, tapi sekarang aku akan melakukan yang lain, tenang saja
ini gak akan sakit”. Lalu Dr. Akers mulai menjilati vaginaku
yang sudah kucukur sehingga hanya bulu-bulu yang menghiasi
vaginaku dan menyapu sekitar selangkanganku sementara aku
memilin-memilin dan menarik-narik kedua putingku sendiri. Dan ketika
lidahnya menyentuh vaginaku.
“dr. Akers!!”.
“kenapa, kamu ingin aku berhenti?”.
“jaaangaan berhenti, rasanya sangat nikmat”. Lalu dia memajukan
wajahnya lagi ke selangkanganku dan mulai menjilati vaginaku
lagi, memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku dan memijat
klitorisku lagi dengan jempolnya, sedangkan aku terus memilin-milin
putingku sendiri.
Dr. Akers terus menjilati vaginaku, memijit klitorisku, dan
mengorek-ngorek vaginaku. Aku merasa nikmat diperlakukan seperti
ini.
“oooh, Dr. Akers,,,!!”, desahku.
“badanku mulai terasa geli”. Aku tau kalau aku akan orgasme,
tapi aku ingin Dr. Akers mengira kalau aku baru mengalami
orgasme yang pertama kali.
“oh, dokter!! Oh!!! OH!!”. Mungkin karena dia dokter jadinya
dia tau kalau aku akan orgasme sehingga dia melipat gandakan
semua perlakuannya terhadapku karena dia menginginkan badanku
meledak mencapai orgasme.
“ooohhh!!! aaahhhh!!!! uuuuuhhh!!! aaaahhh!!! “, desahku.
Dr. Akers menunggu dengan sabar, sementara 2 jarinya masih
mengorek-ngorek bagian dalam vaginaku. Tak lama kemudian, aku
orgasme dan cairanku mengalir keluar dari vaginaku membasahi 2
jari Dr. Akers.
“oooh, dokter,,, aku gak pernah merasa kayak tadi,,, sangat
nikmat”.
“itu namanya orgasme, Kelly”. Dr. Akers menatapku dan
tersenyum.
“sudah kubilang, gak ada yang salah denganmu”.
“mmmmhh,,,”, desahku karena aku masih merasa sedikit lemas
akibat orgasme yang hebat tadi.
“aku merasa lebih segar, dok”.
“oh, ada satu hal lagi yang harus kulakukan, untuk memastikan
kamu baik-baik saja”.
“terserah dokter aja deh,,,”
“ini berjalan dengan baik”, pikirku karena aku tau apa yang
akan dilakukannya. Dengan cepat, Dr. Akers membuka celananya
beserta boxernya lalu menyuruhku menurunkan kakiku dan
mengambil posisi doggy style. Aku melakukannya, dan Dr. Akers
naik ke ranjang, setelah itu dia mulai mengelus-elus kepala
penisnya itu di sekitar vaginaku yang sudah basah akibat
cairanku sendiri.
“ini gak akan sakit, Kelly”.
“benar dokter, ini terasa sangat nikmat”. Ini sesuai rencanaku,
tapi sekarang masa bodoh yang penting nikmat. Dr. Akers
menempelkan kepalanya ke bibir vaginaku.
“apa dokter akan menyetubuhiku?
“ya, Kelly, aku akan menyetubuhimu”.
“yaudah, terserah dokter, aku sih ikut aja,,,”. Lalu dia mulai
memasukkan penisnya ke dalam vaginaku yang masih sempit secara
perlahan. Aku menutup mataku untuk merasakan betapa nikmat
ketika vaginaku menelan penis Dr. Akers senti demi senti secara
perlahan sampai penis Dr. Akers tertelan semuanya oleh
vaginaku.
“ooohhh,,,dokter, penis dokter sangat besar”. Penis Dr. Akers
benar-benar membuat vaginaku terasa penuh sesak, tapi aku
sangat suka jika vaginaku benar-benar terasa sesak oleh penis.
Dr. Akers mulai memompa penisnya keluar masuk vaginaku yang
sangat sempit sehingga aku merasakan vaginaku menjepit penisnya
dan seolah-olah menelan penis Dr. Akers.
“ooohhhh,,,, dokter!!”, desahku ketika Dr. Akers terus memompa
penisnya keluar masuk vaginaku.
“ada apa, Kelly?”, tanya Dr. Akers, dia mencoba untuk
menahan nafsunya.
“apakah dokter sering ngebayangin menyetubuhi ibuku seperti
ini,,?”.
“apa?”.
“aku sering melihatmu memperhatikan ibuku. Apa dokter ingin
menyetubuhinya?”.
“kenapa kamu tanya seperti itu, sayang?”, tanya Dr. Akers
sambil terus menggenjot vaginaku, sepertinya dia sangat suka
dengan vaginaku karena mungkin dia merasa penisnya dipijat oleh
dinding vaginaku.
“aku hanya penasaran,, gak apa-apa kok kalau emang bener”.
“baiklah, jawabannya iya, aku sangat ingin menyetubuhi ibumu,
dan aku yakin semua laki-laki juga begitu. Ibumu sangat sexy,
tapi apa kamu tau?”.
“apa?”. Tiba-tiba dia menghujamkan penisnya ke dalam vaginaku
dengan sangat keras.
“kamu lebih seksi dari ibumu”.
“mmmmhhhh,,,”, desahku senang. Lalu dia menyuruhku untuk
berbaring dan menaruh kedua kakiku di pundaknya, kemudian dia
melipat gandakan tenaga genjotannya sehingga rambut kemaluannya
menyentuh klitorisku setiap kali dia menghujamkan penisnya ke
dalam vaginaku, sementara aku memilin-milin putingku lagi.
“ooohh,,,,teeeruuusss,,,jangannn,,, berhenti, rasanya aku akan
orgasme lagi!!!”.
“oohh,, ayo Kelly sayang, siram penisku dengan cairanmu yang
hangat itu!!”. Dr. Akers menggenjotku lebih cepat dan keras
keluar masuk vaginaku yang sudah basah, sekarang ruangan hanya
terdengar suara desahan-desahanku dan bunyi kecipak setiap kali
Dr. Akers memompa masuk penisnya ke dalam vaginaku.
Lalu tanganku kujatuhkan ke samping ke kasur dan mencengkram
pinggir kasur karena orgasme akan melanda tubuhku.
“Uhhhh,, OHH!!! AAHHH!!!”, desahku ketika aku mencapai
orgasme. Sepertinya Dr. Akers ingin aku menikmati orgasmeku
karena dia menurunkan frekuensi genjotannya, mukaku merah karena
orgasme yang sangat dahsyat tadi. Tak lama kemudian, kurasakan
penis Dr. Akers berdenyut-denyut di dalam vaginaku, lalu Dr.
Akers mulai mempercepat genjotannya.
“Kelly,,”, desahnya pelan seolah-olah dia menahan orgasmenya
sendiri.
“kamu gak minum obat anti hamil kan?”.
“nnnggak dok,,hhh,hhh”, jawabku terengah-engah.
“kalau begitu aku akan menyemburkan spermaku ke wajah kamu”.
Lalu dia memompa penisnya ke dalam vaginaku beberapa kali, tapi
sepertinya dia sudah tak kuasa menahan orgasmenya, jadi dia
langsung mencabut penisnya keluar dari vaginaku dan turun dari
ranjang. Dengan cekatan, aku langsung bangun lalu turun
ranjang kemudian aku jongkok dan mengulum penis Dr. Akers
serta mengocoknya. 3 menit kemudian, akhirnya Dr. Akers
orgasme dan spermanya menyembur ke dalam mulutku, tak
kusangka spermanya sangat banyak sehingga ketika sudah tidak
tertampung di mulutku, aku melepaskan kulumanku dan tentu saja
semburan spermanya yang hangat menerpa wajahku. Mungkin ada 5
kali semburan sperma menerpa wajah cantikku sehingga wajahku
dipenuhi spermanya, sementara sperma yang ada di mulutku,
sudah kutelan hingga tak bersisa
“dok, spermanya kok banyak banget sih?”.
“aku kan minum obat khusus”.
“oh ya, dokter kan punya banyak obak ya. Permisi dok, aku
mau cuci muka”.
“oh, gak usah Kelly”.
“emangnya kenapa dok?”.
“sperma kan bisa bikin kulit lebih halus dan kencang”.
“oh, gitu ya dok, yaudah deh, aku gak jadi cuci muka”. Lalu
aku mengusap wajahku agar spermanya merata sehingga wajahku
terlihat licin karena sperma Dr. Akers. Kemudian aku menjilati
sperma yang tersisa di kepala penis Dr. Akers.
“sperma dokter rasanya enak banget”. Setelah itu aku mengulum
batang penisnya dan memasukkan buah zakarnya ke dalam mulutku
lalu menelusurinya dengan lidahku.
“Kelly, aku akan menulis resep obat anti hamil untukmu, jadi
jika kita ngelakuin ini lagi, aku bisa menyemburkan spermaku ke
dalam vaginamu yang sangat sempit itu”. Lalu kubiarkan penis
Dr. Akers meluncur keluar dari pinggir bibirku, kemudian aku
mengemut kepala penisnya dan menjilati kepala penisnya.
“aku tunggu sperma dokter”. Lalu aku memakai bajuku dan
keluar ruangan kemudian aku pulang dengan wajah yang penuh
sperma yang sudah mengering, sampai di rumah aku menulis di
diaryku tentang persetubuhanku dengan Dr. Michael Akers dan
tentunya dibumbui dengan unsur paksaan. Setelah menulis diaryku,
aku tidur sambil merencenakan pembalasan dendam selanjutnya.
Bersambung...

kisah sex aku dan 2 penjaga villaku

“TIINNN...TIIINNNN....TIIINNN”
kutekan klakson mobilku dengan tidak sabar, ingin
rasanya cepat2 aku beristirahat setelah terjebak macet
saat menuju puncak. Tak lama kemudian akhirnya pintu
besar vilaku yang berwarna coklat terbuka. Dengan
segenap tenaga terakhir, kuparkir mobilku tak jauh dari
teras villa, dan Pak Harlan dari balik pintu gerbang
setengah berlari menghampiriku.
“selamat siang non” sapa Pak Harlan.
“Oh ya, selamat siang”jawab ku, sambil sibuk meraba
mencari tombol bagasi belakang.
“Rudiiii...Ruddd, non Ana udah datang” kata pak
Harlan setengah berteriak ke dalam rumah memanggil
Rudi pembantu sekaligus penjaga villaku.
Sambil setengah berlari Rudi datang dan langsung
membantu Pak Harlan mengangkat koperku ke kamarku.
Well, everybody, my name’s Anatya, berstatus
mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta favorit.
Saat ini aku sedang menikmati libur 3 hari ku di villa
ku di puncak, salah satu villa favoritku. Kali ini
kedatanganku ke villa tidak bersama keluargaku maupun
teman-temanku, kali ini aku ingin menyendiri melupakan
masalah kuliah dan juga rasa sedihku karena baru saja
putus dengan pacarku. Selain sibuk dengan kuliah, aku
juga disibukkan dengan kerja sampinganku sebagai model
dan penyanyi. Aku yakin banyak dari pembaca yang
penasaran dengan tampangku, jadi aku ini berwajah
cukup manis, berbibir tipis pink, berambut agak merah
panjang dgn poni samping favoritku, selain dikaruniai
wajah yang manis aku juga memiliki tubuh yang cukup
seksi, dengan tinggi 170 aku memiliki pinggul yang
ramping, payudara yang besar ukuran 36D, dan bokong
yang bulat padat.
Lanjut ke cerita, setelah selesai mengatur barang-
barangku dikamar, aku kemudian mengurungkan niatku
untuk tidur, melainkan bersiap-siap untuk berenang di
kolam renang villaku. Walaupun saat ini aku berada di
puncak, entah kenapa siang ini terasa cukup panas.
Setelah memakai bikini belang favoriku, tanpa menunggu
lama akupun merendam diriku di air kolam yang
ternyata cukup dingin. Tak butuh waktu lama hingga
aku merasa kedinginan, dengan segera aku keluar dari
kolam dan memilih untuk berjemur di kursi santai pinggir
kolam.
“Non Ana kedinginan ? mau saya ambilkan
handuknya ?” tanya Harlan yang tadinya sedang
menyapu teras belakang villa.
“Oh gak usah deh pak , makasih, tapi saya minta
tolong, bisa gk pakein sun block di punggung saya”
kataku sambil menyodorkan botol sun blockku.
“oh bisa non” kata pak Harlan sambil setengah
menunduk mengambil botol sun block tsb.
Kemudian aku tidur tengkurap di atas kursi santaiku
yang dapat diubah mnjd dipan. Aku tahu, sebenarnya
pak Harlan dari tadi memperhatikanku saat berenang
tadi, dan sepertinya dia sangat teransang melihatku, so
timbullah rasa ibaku sekaligus jahilku kepadanya. Tak
lama kemudian, kurasakan jari-jari kasarnya yang basah
menyentuh punggungku. Dengan perlahan diusapnya
punggungku yang mulus putih dan satu2nya yang
menghambat gerakannya yaitu tali bikiniku.
“Pak Harlan dibuka aja tali bikini saya” kataku
enteng.
“baik non, permisi” jawab pak Harlan sambil membuka
tali bikiniku, dan kini tak ada lagi penghalang di
punggungku.
Awalnya dia hanya menggosok punggung sekitar leher,
namun sekarang mulai menggosok di sekitar ketiakku,
sehingga terkadang dengan halus ujung2 jarinya
menyenggol payudaraku yang terdesak ke samping tertindih
tubuhku.
“Non klo pegal2 dan capek, saya bisa sekalian
ngurutin non” tawar pak Harlan.
“Ohh boleh deh pak, badan saya juga lagi pegal-pegal,
terutama pinggang” kataku menerima tawarannya yang
sebenarnya punya tujuan lain.
Kali ini, tangan pak Harlan mulai mengusap punggung
sampai pinggangku, harus kuakui pijatannya lumayan
enak juga, walaupun saat memijat pinggangku jari
jempolnya seringkali menyentuh bokongku.
“Non maaf, boleh saya turunkan sedikit eee anuuu
celana non ?” tanya pak Harlan malu2.
“oh oke” kataku sambil menurunkan bikiniku hingga
setengah dari pantatku. Dari pantulan kaca jendela,
aku dapat melihat pak Harlan terkejut dan menganga,
tetapi kemudian dgn sigap kembali memijat pinggangku.
Pertama2 ia memijat sekitar tulang ekorku namun
dengan perlahan mulai memijat sebagian bokongku yang
terbuka setengah. Sepertinya pak Harlan sudah terbawa
nafsu, dengan perlahan kurasakan bikini ku ditarik turun
hingga ke paha, sehingga terpampanglah bukit kembar
mulus bokongku. Kemudian dengan santai kembali dia
melumuri bokongku dengan sun block dan mulai memijat
seluruh permukaan bokongku. Masing-masing tangan pak
Harlan berada di belahan bokong kiri dan kananku,
kemudian dengan perlahan didorongnya belahan bokongku
ke samping atas, sehingga belahan bokongku terbuka dan
agak menungging yang memperlihatkan bibir vaginaku yg
tanpa bulu serta lubang anusku yang agak merah. Kali
ini aku tidak hanya merasakan jari-jari yang kasar
melainkan sesuatu yang basah dan kenyal menyapu bibir
vagina, oh jilatan lidah pak Harlan membuatku merasa
ngilu nikmat membuat pinggulku bergoyang mengikuti
jilatannya.
Sedang aku menikmati jilatan pak Harlan, tiba-tiba aku
merasakan tangan kasar lainnya di daguku sehingga aku
mendongak, dan langsung saja pipiku ditusuk benda
tumpul kenyal yang agak basah. Tanpa diperintah ku
masukkan kepala penis itu kedalam mulutku dan ku
emut2 dan kuhisap. Kulirikkan mataku keatas dan
kulihat wajah Rudi yang meringis kenikmatan, lalu
dengan gemas kuraih buah zakarnya dan kupijit2 lembut.
“dasar bandot tua sialan, maen sama non Ana gk
ngajak2”kata Rudi sambil memandang pak Harlan yg
sibuk membenamkan wajahnya ke selangkanganku.
“sori lupa” jawab pak Harlan yang nampaknya sudah
puas menjilati selangkangan dan bokongku yang mulus.
Kemudian pak Harlan menurunkan celana pendeknya dan
kulihat penisnya yg hitam besar menegang keras di
antara paha pak Harlan.
“Non lubangnnya sempit dan seret nih gk bisa masuk”
keluh pak Harlan sambil memainkan kepala penisnya
membelah bibir vaginaku.
Mendengar keluhan pak Harlan, kupercepat kocokan dan
hisapan ku pada penis Rudi, sehingga tak beberapa
lama kemudian ku rasakan semburan panas lengket
dimulutku bahkan sebagian tertelan dan sebagian lagi
menetes dari bibirku.
“Rudi kontol kamu kan udah basah tuh, kamu yang
masukin duluan” kataku sambil memutar badan dan agak
menungging disusul Rudi yang mengelus2 paha,
selangkangan,dan vaginaku, “nah pak Harlan, sini
kontolnya aku basahin dulu” kataku sambil memasukkan
kontol itu kedalam mulutku yang masih penuh sperma
Rudi. Kembali kukulum dan kuhisap penis pak Harlan
sedangkan Rudi sibuk menjilati vagina dan anusku,
nampaknya ia tidak ingin terburu2 mencumbuku.
Memang ku akui penis pak Harlan besar sekali, mulutu
bahkan terasa penuh terisi penisnya sampai-sampai
kedutan urat penisnya terasa dipipiku. Setelah beberapa
lama ku blow job, pak Harlan tiba-tiba mendorong
penisnya lebih dalam ke mulutku hingga hampir ke
tenggorokanku, dan kemudian memuncratkan banyak sekali
mani ke kerongkonnganku, ukhhh aku hampir muntah dan
tersedak.
“Nah sekarang ayo kita coba memeknya non, udah lama
saya dan rudi membayangkan untuk ngentot sama non”
kata pak Harlan sambil mencabut penisnya dari
mulutku dan berjalan perlahan menghampiri Rudi, dan
membisikkan sesuatu yang diikuti dengan anggukan Rudi.
Kemudian pak Harlan mengangkat tubuhku dan
menggendongku ke atas taman yang berumput lembut,
lalu pak Harlan berbaring diatas rumput dan penisnya
yg besar itu menjulang tegak dan agak basah. Tanpa
disuruh aku kemudian mengangkangkan kaki dengan lebar
diatas penis itu dan perlahan-lahan menurunkan
pinggulku, kupaskan posisi penis itu di lubang vagina ku
dan perlahan-lahan kudorong masuk, hingga akhirnya
batang penis itu mentok dirahimku. Vagina ku terasa
begitu penuh oleh penisnya, sensasi kedutan urat
penisnya sungguh terasa, sepertinya aku jatuh cinta
dengan penisnya. Kemudian secara perlahan kuangkat
pinggulku dan mulai mengocok penis itu dgn vaginaku,
semakin lama kocokanku semakin cepat hingga
menimbulkan bunyi plak plak plak yang keras.
Gerakan naik turun tubuhku membuat payudaraku
bergoyang hebat, yang segera saja diremas remas oleh
pak Harlan hingga memerah. Aku lupa membari tahu
pak Harlan bahwa aku punya sedikit kelainan yaitu
pada payudaraku yang menghasilkan ASI walaupun aku
tidak mempunyai anak maupun menyusui, itulah yang
menyebabkan payudaraku berukuran besar. Akibatnya
remasan pak Harlan membuat putingku memuncratkan
susu ke muka pak Harlan. Awalnya dia terkejut,
namun setelah mendengar penjelasanku kini ia menikmati
memerah payudaraku seperti memerah susu sapi.
"Gila non, teteknya lembut sekali,saya gk bakalan
bosen ngeremesnya hmmm susunya non juga manis dan
enak"kata pak Harlan memujiku.
"Remas aja semaumu, puaskan hasrat dirimu yang
selama ini dipendam kepadaku" kataku sambil sedikit
mendesah sambil menggoyangkan pinggul dengan gerekan
memutar sehingga penis pak Harlan dalam vaginaku ikut
berputar.
"Oh putaran dan jepitan memek non luar biasa ohhh
ummmm"kata pak Harlan menikmati, "pantat dan paha
non juga lembut sekali, enak pas menggesek perut
saya", aku tersenyum mendengar pujiannya dan membalas
pujiannya, "kontol pak Harlan juga enak, GEDE
BANGET".
Sedang asik memompa penis pak Harlan hingga tiba-tiba
kedua putingku dicubit dan ditarik pak Harlan sehingga
aku meringis dan menunduk menghadap wajah pak Harlan
yang disambut dengan ciuman dibibirku. Aku cukup
kesal dgn perbuatan pak Harlan, ketika aku berniat
untuk memarahinya tiba-tiba kurasakan sesuatu yang
berminyak di anusku, rupanya pak Harlan menarikku
untuk rebah sehingga aku dalam posisi agak menungging
namun dengan penis pak Harlan masih tertanam di
vaginaku. Cairan lengket di anusku rupanya mentega
yang baru saja di ambil Rudi dari dapur, aku tahu
niat Rudi yang ingin mencumbu anusku, pacarku juga
sebelumnya sering melakukan anal sex dengan ku
menggunakan mentega sbg pelicin.
"Non Ana, ijin ngerasain lubang kenikmatan yang satu
ini ya"kata Rudi sambil menciumi bongkahan bokongku
serta memasukkan jempolnya ke dalam anusku, aku
hanya dapat mendesah pelan "uhhhh hmmm, silakan
sayang lakukan sesukamu".
Beberapa saat kemudian kurasakan benda tumpul di bibir
anusku yang perlahan-lahan didorong masuk,"OOOHH
uUUUuummm"desahku ketika penis Rudi berusaha masuk
kedalam rongga rektumku,tak butuh waktu lama untuk
seluruh batang penis Rudi masuk melewati anusku sebab
Rudi menggunakan mentega sehingga tidak terasa sakit.
Kini aku mendapat dua sodokan nikmat dari anus dan
vaginaku.
Tubuhku mulai terombang ambing akibat genjotan mereka
dari anus dan vaginaku, bergantian memompaku dengan
keras. Aku mendesah hebat, "OOHH UH OOH HMMMM
YA YA YA OHHHH", dapat kurasakan penis pak
Harlan menggesek dinding vaginaku dan Rudi yang
menggesek dinding rektumku, ketika mereka menarik penis
mereka seakan isi vaginaku dan anusku ikut tertarik
keluar sehingga memerah merekah. Mataku sayu
kenikmatan, bibirku kubuka lebar untuk bernafas dan
mendesah sehingga air liurku menetes ke wajah pak
Harlan, selain sensasi di selangkangan dan bokongku,
remasan dan cubitan gemas di payudaraku yang
memancurkan air susu membasahi dada pak Harlan juga
membuatku teransang, membuat putingku mengeras kenyal.
tak lama kemudian tubuhku mengejang,kurasakan
kenikmatan di perut bawahku semakin hebat, dan
kemudian datang perasaan geli luar biasa dan sensasi
aneh yang membuatku mengenjang hebat, memaksaku
mencabut vaginaku dari sodokan penis pak Harlan dan
kemudian memuncratkan cairan bening seperti kecing yang
banyak sekali hingga membasahi selangkangan pak
Harlan dan kaki Rudi, hal itu membuatku merasakan
kelegaan luar biasa, aku baru saja mengalami squirt.
Kulihat pak Harlan dan Rudi yg kaget, lalu aku
tertawa dan meyakinkan mereka itu bukan kencing, dan
sepertinya mereka tidak peduli karena langsung
memasukkan kembali penis mereka ke anus dan vaginaku
serta kembali menggenjotnya. Tak lama kemudian giliran
mereka yang mengalami orgasme, menyemburkan banyak
sekali sperma hingga aku dapat merasakan kehangatan
di perut bagian bawahku. Kubiarkan mereka menarik
nafas sebentar sementara aku berdiri melebarkan lubang
vaginaku dan sedikit mengedan untuk mengeluarkan
cairan sperma yang banyak itu.
Sekitar 20 detik mereka menarik nafas hingga mereka
lalu berdiri, kemudian Rudi langsung memelukku dan
menciumi bibirku, akupun membalas dengan membuka
mulutku dan mengeluarkan lidahku memaksa bibir Rudi
terbuka dan setelah itu saling beradu lidah dan
bertukar ludah. Tak lama kemudian dgn masih dalam
posisi berdiri, Rudi meremas bokongku dan memegang
pahaku lalu menggendong ku, diarahkannya kakiku
melingkari pinggangnya, dan kemudian dimasukkannya
penisnya kedalam vaginaku yang masih basah. Tak mau
kalah dengan Rudi, pak Harlan kemudian berjongkok dan
menciumi anusku dan dari bawah sebelum kemudian
memasukkan penisnya yang besar ke dalam anusku yang
berdenyut2, untunglah anusku belum kembali menyempit
dan masih ada sisa mentega sehingga pak Harlan tidak
terlalu kesulitan memasukkan penisnya.
Setelah mereka berdua memasukkan penis mereka, Rudi
yang memegang pahaku dan pak Harlan yang memegang
bokongku, mulai menggoyangkan pinggul mereka menyodok
anus dan vaginaku. kembali aku terombang ambing oleh
mereka, payudaraku yg besar kemudian menggesek-gesek
dada Rudi membuat putingku terangsang kembali dan
mengeras kenyal, bahkan sampai mengeluarkan susu
sehingga dada Rudi juga ikut basah.
entah berapa kali aku orgasme krn mereka dan mereka
yang orgasme karenaku, yang aku tahu kami bermain
lupa daratan sampai2 vagina dan anusku tak sanggup
menampung sperma mereka sehingga menetes keluar.
Kupikir mereka tidak akan berhenti hingga malam namun
ternyata tak lama kemudian mereka orgasme untuk yang
terakhir dan hanya sedikit memuncratkan mani, sepertinya
mani mereka terkuras habis. Kemudian kurasakan penis
mereka yang mengecil dan ditarik perlahan dari anus
dan vaginaku. Seperti sumbat air, setelah mereka
mencabut penis mereka kurasakan cairan lengket
mengalir dari anus dan vaginaku cukup deras.
Aku roboh kelelahan, badanku terasa remuk, dengan
mata sayuku, kulihat mereka yang bermandikan keringat
namun sepertinya tidak terlalu lelah. Setelah
beristirahat sejenak aku kemudian kembali ke dalam
villa dan mandi membersihkan diri. Liburan ku yang 3
hari ini aku gunakan untuk memuaskan nafsu seksku.
Selama 3 hari ini aku hanya menggunakan piyama model
kimonoku tanpa memakai bra maupun celana dalam.
Sehingga dimana saja aku dapat dicumbu oleh pekerjaku,
saat mandi, makan, dan ditidur, bahkan saat aku
sedang duduk santai menonton tv mereka sibuk menyusu
payudaraku, tapi harus kuakui aku berterima kasih kpd
mereka krn telah membuatku lupa akan mantan pacarku.