“TIINNN...TIIINNNN....TIIINNN”
kutekan klakson mobilku dengan tidak sabar, ingin
rasanya cepat2 aku beristirahat setelah terjebak macet
saat menuju puncak. Tak lama kemudian akhirnya pintu
besar vilaku yang berwarna coklat terbuka. Dengan
segenap tenaga terakhir, kuparkir mobilku tak jauh dari
teras villa, dan Pak Harlan dari balik pintu gerbang
setengah berlari menghampiriku.
“selamat siang non” sapa Pak Harlan.
“Oh ya, selamat siang”jawab ku, sambil sibuk meraba
mencari tombol bagasi belakang.
“Rudiiii...Ruddd, non Ana udah datang” kata pak
Harlan setengah berteriak ke dalam rumah memanggil
Rudi pembantu sekaligus penjaga villaku.
Sambil setengah berlari Rudi datang dan langsung
membantu Pak Harlan mengangkat koperku ke kamarku.
Well, everybody, my name’s Anatya, berstatus
mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta favorit.
Saat ini aku sedang menikmati libur 3 hari ku di villa
ku di puncak, salah satu villa favoritku. Kali ini
kedatanganku ke villa tidak bersama keluargaku maupun
teman-temanku, kali ini aku ingin menyendiri melupakan
masalah kuliah dan juga rasa sedihku karena baru saja
putus dengan pacarku. Selain sibuk dengan kuliah, aku
juga disibukkan dengan kerja sampinganku sebagai model
dan penyanyi. Aku yakin banyak dari pembaca yang
penasaran dengan tampangku, jadi aku ini berwajah
cukup manis, berbibir tipis pink, berambut agak merah
panjang dgn poni samping favoritku, selain dikaruniai
wajah yang manis aku juga memiliki tubuh yang cukup
seksi, dengan tinggi 170 aku memiliki pinggul yang
ramping, payudara yang besar ukuran 36D, dan bokong
yang bulat padat.
Lanjut ke cerita, setelah selesai mengatur barang-
barangku dikamar, aku kemudian mengurungkan niatku
untuk tidur, melainkan bersiap-siap untuk berenang di
kolam renang villaku. Walaupun saat ini aku berada di
puncak, entah kenapa siang ini terasa cukup panas.
Setelah memakai bikini belang favoriku, tanpa menunggu
lama akupun merendam diriku di air kolam yang
ternyata cukup dingin. Tak butuh waktu lama hingga
aku merasa kedinginan, dengan segera aku keluar dari
kolam dan memilih untuk berjemur di kursi santai pinggir
kolam.
“Non Ana kedinginan ? mau saya ambilkan
handuknya ?” tanya Harlan yang tadinya sedang
menyapu teras belakang villa.
“Oh gak usah deh pak , makasih, tapi saya minta
tolong, bisa gk pakein sun block di punggung saya”
kataku sambil menyodorkan botol sun blockku.
“oh bisa non” kata pak Harlan sambil setengah
menunduk mengambil botol sun block tsb.
Kemudian aku tidur tengkurap di atas kursi santaiku
yang dapat diubah mnjd dipan. Aku tahu, sebenarnya
pak Harlan dari tadi memperhatikanku saat berenang
tadi, dan sepertinya dia sangat teransang melihatku, so
timbullah rasa ibaku sekaligus jahilku kepadanya. Tak
lama kemudian, kurasakan jari-jari kasarnya yang basah
menyentuh punggungku. Dengan perlahan diusapnya
punggungku yang mulus putih dan satu2nya yang
menghambat gerakannya yaitu tali bikiniku.
“Pak Harlan dibuka aja tali bikini saya” kataku
enteng.
“baik non, permisi” jawab pak Harlan sambil membuka
tali bikiniku, dan kini tak ada lagi penghalang di
punggungku.
Awalnya dia hanya menggosok punggung sekitar leher,
namun sekarang mulai menggosok di sekitar ketiakku,
sehingga terkadang dengan halus ujung2 jarinya
menyenggol payudaraku yang terdesak ke samping tertindih
tubuhku.
“Non klo pegal2 dan capek, saya bisa sekalian
ngurutin non” tawar pak Harlan.
“Ohh boleh deh pak, badan saya juga lagi pegal-pegal,
terutama pinggang” kataku menerima tawarannya yang
sebenarnya punya tujuan lain.
Kali ini, tangan pak Harlan mulai mengusap punggung
sampai pinggangku, harus kuakui pijatannya lumayan
enak juga, walaupun saat memijat pinggangku jari
jempolnya seringkali menyentuh bokongku.
“Non maaf, boleh saya turunkan sedikit eee anuuu
celana non ?” tanya pak Harlan malu2.
“oh oke” kataku sambil menurunkan bikiniku hingga
setengah dari pantatku. Dari pantulan kaca jendela,
aku dapat melihat pak Harlan terkejut dan menganga,
tetapi kemudian dgn sigap kembali memijat pinggangku.
Pertama2 ia memijat sekitar tulang ekorku namun
dengan perlahan mulai memijat sebagian bokongku yang
terbuka setengah. Sepertinya pak Harlan sudah terbawa
nafsu, dengan perlahan kurasakan bikini ku ditarik turun
hingga ke paha, sehingga terpampanglah bukit kembar
mulus bokongku. Kemudian dengan santai kembali dia
melumuri bokongku dengan sun block dan mulai memijat
seluruh permukaan bokongku. Masing-masing tangan pak
Harlan berada di belahan bokong kiri dan kananku,
kemudian dengan perlahan didorongnya belahan bokongku
ke samping atas, sehingga belahan bokongku terbuka dan
agak menungging yang memperlihatkan bibir vaginaku yg
tanpa bulu serta lubang anusku yang agak merah. Kali
ini aku tidak hanya merasakan jari-jari yang kasar
melainkan sesuatu yang basah dan kenyal menyapu bibir
vagina, oh jilatan lidah pak Harlan membuatku merasa
ngilu nikmat membuat pinggulku bergoyang mengikuti
jilatannya.
Sedang aku menikmati jilatan pak Harlan, tiba-tiba aku
merasakan tangan kasar lainnya di daguku sehingga aku
mendongak, dan langsung saja pipiku ditusuk benda
tumpul kenyal yang agak basah. Tanpa diperintah ku
masukkan kepala penis itu kedalam mulutku dan ku
emut2 dan kuhisap. Kulirikkan mataku keatas dan
kulihat wajah Rudi yang meringis kenikmatan, lalu
dengan gemas kuraih buah zakarnya dan kupijit2 lembut.
“dasar bandot tua sialan, maen sama non Ana gk
ngajak2”kata Rudi sambil memandang pak Harlan yg
sibuk membenamkan wajahnya ke selangkanganku.
“sori lupa” jawab pak Harlan yang nampaknya sudah
puas menjilati selangkangan dan bokongku yang mulus.
Kemudian pak Harlan menurunkan celana pendeknya dan
kulihat penisnya yg hitam besar menegang keras di
antara paha pak Harlan.
“Non lubangnnya sempit dan seret nih gk bisa masuk”
keluh pak Harlan sambil memainkan kepala penisnya
membelah bibir vaginaku.
Mendengar keluhan pak Harlan, kupercepat kocokan dan
hisapan ku pada penis Rudi, sehingga tak beberapa
lama kemudian ku rasakan semburan panas lengket
dimulutku bahkan sebagian tertelan dan sebagian lagi
menetes dari bibirku.
“Rudi kontol kamu kan udah basah tuh, kamu yang
masukin duluan” kataku sambil memutar badan dan agak
menungging disusul Rudi yang mengelus2 paha,
selangkangan,dan vaginaku, “nah pak Harlan, sini
kontolnya aku basahin dulu” kataku sambil memasukkan
kontol itu kedalam mulutku yang masih penuh sperma
Rudi. Kembali kukulum dan kuhisap penis pak Harlan
sedangkan Rudi sibuk menjilati vagina dan anusku,
nampaknya ia tidak ingin terburu2 mencumbuku.
Memang ku akui penis pak Harlan besar sekali, mulutu
bahkan terasa penuh terisi penisnya sampai-sampai
kedutan urat penisnya terasa dipipiku. Setelah beberapa
lama ku blow job, pak Harlan tiba-tiba mendorong
penisnya lebih dalam ke mulutku hingga hampir ke
tenggorokanku, dan kemudian memuncratkan banyak sekali
mani ke kerongkonnganku, ukhhh aku hampir muntah dan
tersedak.
“Nah sekarang ayo kita coba memeknya non, udah lama
saya dan rudi membayangkan untuk ngentot sama non”
kata pak Harlan sambil mencabut penisnya dari
mulutku dan berjalan perlahan menghampiri Rudi, dan
membisikkan sesuatu yang diikuti dengan anggukan Rudi.
Kemudian pak Harlan mengangkat tubuhku dan
menggendongku ke atas taman yang berumput lembut,
lalu pak Harlan berbaring diatas rumput dan penisnya
yg besar itu menjulang tegak dan agak basah. Tanpa
disuruh aku kemudian mengangkangkan kaki dengan lebar
diatas penis itu dan perlahan-lahan menurunkan
pinggulku, kupaskan posisi penis itu di lubang vagina ku
dan perlahan-lahan kudorong masuk, hingga akhirnya
batang penis itu mentok dirahimku. Vagina ku terasa
begitu penuh oleh penisnya, sensasi kedutan urat
penisnya sungguh terasa, sepertinya aku jatuh cinta
dengan penisnya. Kemudian secara perlahan kuangkat
pinggulku dan mulai mengocok penis itu dgn vaginaku,
semakin lama kocokanku semakin cepat hingga
menimbulkan bunyi plak plak plak yang keras.
Gerakan naik turun tubuhku membuat payudaraku
bergoyang hebat, yang segera saja diremas remas oleh
pak Harlan hingga memerah. Aku lupa membari tahu
pak Harlan bahwa aku punya sedikit kelainan yaitu
pada payudaraku yang menghasilkan ASI walaupun aku
tidak mempunyai anak maupun menyusui, itulah yang
menyebabkan payudaraku berukuran besar. Akibatnya
remasan pak Harlan membuat putingku memuncratkan
susu ke muka pak Harlan. Awalnya dia terkejut,
namun setelah mendengar penjelasanku kini ia menikmati
memerah payudaraku seperti memerah susu sapi.
"Gila non, teteknya lembut sekali,saya gk bakalan
bosen ngeremesnya hmmm susunya non juga manis dan
enak"kata pak Harlan memujiku.
"Remas aja semaumu, puaskan hasrat dirimu yang
selama ini dipendam kepadaku" kataku sambil sedikit
mendesah sambil menggoyangkan pinggul dengan gerekan
memutar sehingga penis pak Harlan dalam vaginaku ikut
berputar.
"Oh putaran dan jepitan memek non luar biasa ohhh
ummmm"kata pak Harlan menikmati, "pantat dan paha
non juga lembut sekali, enak pas menggesek perut
saya", aku tersenyum mendengar pujiannya dan membalas
pujiannya, "kontol pak Harlan juga enak, GEDE
BANGET".
Sedang asik memompa penis pak Harlan hingga tiba-tiba
kedua putingku dicubit dan ditarik pak Harlan sehingga
aku meringis dan menunduk menghadap wajah pak Harlan
yang disambut dengan ciuman dibibirku. Aku cukup
kesal dgn perbuatan pak Harlan, ketika aku berniat
untuk memarahinya tiba-tiba kurasakan sesuatu yang
berminyak di anusku, rupanya pak Harlan menarikku
untuk rebah sehingga aku dalam posisi agak menungging
namun dengan penis pak Harlan masih tertanam di
vaginaku. Cairan lengket di anusku rupanya mentega
yang baru saja di ambil Rudi dari dapur, aku tahu
niat Rudi yang ingin mencumbu anusku, pacarku juga
sebelumnya sering melakukan anal sex dengan ku
menggunakan mentega sbg pelicin.
"Non Ana, ijin ngerasain lubang kenikmatan yang satu
ini ya"kata Rudi sambil menciumi bongkahan bokongku
serta memasukkan jempolnya ke dalam anusku, aku
hanya dapat mendesah pelan "uhhhh hmmm, silakan
sayang lakukan sesukamu".
Beberapa saat kemudian kurasakan benda tumpul di bibir
anusku yang perlahan-lahan didorong masuk,"OOOHH
uUUUuummm"desahku ketika penis Rudi berusaha masuk
kedalam rongga rektumku,tak butuh waktu lama untuk
seluruh batang penis Rudi masuk melewati anusku sebab
Rudi menggunakan mentega sehingga tidak terasa sakit.
Kini aku mendapat dua sodokan nikmat dari anus dan
vaginaku.
Tubuhku mulai terombang ambing akibat genjotan mereka
dari anus dan vaginaku, bergantian memompaku dengan
keras. Aku mendesah hebat, "OOHH UH OOH HMMMM
YA YA YA OHHHH", dapat kurasakan penis pak
Harlan menggesek dinding vaginaku dan Rudi yang
menggesek dinding rektumku, ketika mereka menarik penis
mereka seakan isi vaginaku dan anusku ikut tertarik
keluar sehingga memerah merekah. Mataku sayu
kenikmatan, bibirku kubuka lebar untuk bernafas dan
mendesah sehingga air liurku menetes ke wajah pak
Harlan, selain sensasi di selangkangan dan bokongku,
remasan dan cubitan gemas di payudaraku yang
memancurkan air susu membasahi dada pak Harlan juga
membuatku teransang, membuat putingku mengeras kenyal.
tak lama kemudian tubuhku mengejang,kurasakan
kenikmatan di perut bawahku semakin hebat, dan
kemudian datang perasaan geli luar biasa dan sensasi
aneh yang membuatku mengenjang hebat, memaksaku
mencabut vaginaku dari sodokan penis pak Harlan dan
kemudian memuncratkan cairan bening seperti kecing yang
banyak sekali hingga membasahi selangkangan pak
Harlan dan kaki Rudi, hal itu membuatku merasakan
kelegaan luar biasa, aku baru saja mengalami squirt.
Kulihat pak Harlan dan Rudi yg kaget, lalu aku
tertawa dan meyakinkan mereka itu bukan kencing, dan
sepertinya mereka tidak peduli karena langsung
memasukkan kembali penis mereka ke anus dan vaginaku
serta kembali menggenjotnya. Tak lama kemudian giliran
mereka yang mengalami orgasme, menyemburkan banyak
sekali sperma hingga aku dapat merasakan kehangatan
di perut bagian bawahku. Kubiarkan mereka menarik
nafas sebentar sementara aku berdiri melebarkan lubang
vaginaku dan sedikit mengedan untuk mengeluarkan
cairan sperma yang banyak itu.
Sekitar 20 detik mereka menarik nafas hingga mereka
lalu berdiri, kemudian Rudi langsung memelukku dan
menciumi bibirku, akupun membalas dengan membuka
mulutku dan mengeluarkan lidahku memaksa bibir Rudi
terbuka dan setelah itu saling beradu lidah dan
bertukar ludah. Tak lama kemudian dgn masih dalam
posisi berdiri, Rudi meremas bokongku dan memegang
pahaku lalu menggendong ku, diarahkannya kakiku
melingkari pinggangnya, dan kemudian dimasukkannya
penisnya kedalam vaginaku yang masih basah. Tak mau
kalah dengan Rudi, pak Harlan kemudian berjongkok dan
menciumi anusku dan dari bawah sebelum kemudian
memasukkan penisnya yang besar ke dalam anusku yang
berdenyut2, untunglah anusku belum kembali menyempit
dan masih ada sisa mentega sehingga pak Harlan tidak
terlalu kesulitan memasukkan penisnya.
Setelah mereka berdua memasukkan penis mereka, Rudi
yang memegang pahaku dan pak Harlan yang memegang
bokongku, mulai menggoyangkan pinggul mereka menyodok
anus dan vaginaku. kembali aku terombang ambing oleh
mereka, payudaraku yg besar kemudian menggesek-gesek
dada Rudi membuat putingku terangsang kembali dan
mengeras kenyal, bahkan sampai mengeluarkan susu
sehingga dada Rudi juga ikut basah.
entah berapa kali aku orgasme krn mereka dan mereka
yang orgasme karenaku, yang aku tahu kami bermain
lupa daratan sampai2 vagina dan anusku tak sanggup
menampung sperma mereka sehingga menetes keluar.
Kupikir mereka tidak akan berhenti hingga malam namun
ternyata tak lama kemudian mereka orgasme untuk yang
terakhir dan hanya sedikit memuncratkan mani, sepertinya
mani mereka terkuras habis. Kemudian kurasakan penis
mereka yang mengecil dan ditarik perlahan dari anus
dan vaginaku. Seperti sumbat air, setelah mereka
mencabut penis mereka kurasakan cairan lengket
mengalir dari anus dan vaginaku cukup deras.
Aku roboh kelelahan, badanku terasa remuk, dengan
mata sayuku, kulihat mereka yang bermandikan keringat
namun sepertinya tidak terlalu lelah. Setelah
beristirahat sejenak aku kemudian kembali ke dalam
villa dan mandi membersihkan diri. Liburan ku yang 3
hari ini aku gunakan untuk memuaskan nafsu seksku.
Selama 3 hari ini aku hanya menggunakan piyama model
kimonoku tanpa memakai bra maupun celana dalam.
Sehingga dimana saja aku dapat dicumbu oleh pekerjaku,
saat mandi, makan, dan ditidur, bahkan saat aku
sedang duduk santai menonton tv mereka sibuk menyusu
payudaraku, tapi harus kuakui aku berterima kasih kpd
mereka krn telah membuatku lupa akan mantan pacarku.
Selasa, 02 Juni 2015
kisah sex aku dan 2 penjaga villaku
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar