Setelah satu minggu sehabis persetubuhanku dengan John
Sinclair, aku diminta untuk mengawasi kedua anak mereka lagi.
Aku mau mengawasi kedua anak mereka meskipun istri John yang
bernama Margaret merasa curiga denganku. Aku mengira kalau
mereka kesulitan mencari pengawas anak sekaligus pengawas rumah
yang bisa dipercaya sepertiku, tapi kali ini Margaret menyuruhku
untuk pulang sendiri. Aku menemani kedua anak John bermain
sampai jam 9, dan seperti sebelumnya aku membiarkan putingku
dienyot-enyot oleh kedua anak John agar mereka tertidur. Setelah
mereka tertidur, aku menonton VCD porno milik John Sinclair
sambil memainkan vaginaku sendiri sampai aku mengalami 2 kali
orgasme.
Tiba-tiba aku mendengar suara mobil, aku langsung mematikan vcd
porno itu dan memakai celana dalam serta celana jeans miniku.
Ternyata John Sinclair sudah pulang dan aku melihat satu
orang lagi dibelakangnya, setelah mereka masuk barulah aku tau
siapa orang yang satu lagi, ternyata orang itu adalah Don
Gregory. Orang berkulit hitam dan berumur 46 tahun itu
mempunyai wajah yang jelek tapi seperti yang lainnya badannya
atletis karena dia sering latihan.
“lo bener John, sekarang Kelly jadi seksi banget”.
“apa gue bilang”.
“oh, ternyata tuan Gregory”.
“tolong, Kelly, gak usah kaku begitu, panggil namaku aja”.
“ok,,Don, ngomong-ngomong bukannya kalian sedang pesta?”.
“iya, tadinya kami sedang pesta, tapi setelah aku ceritain ke
Don kalau kamu sangat seksi, dia malah mengajakku pulang”.
“apa takdir memang berpihak padaku?”, pikirku dalam hati.
“Kelly, mau gak kamu buka baju?”.
“baik, kalau itu keinginan kalian”, kemudian aku melepaskan baju
dan celana jeans miniku beserta bh dan celana dalamku
sehingga tubuh telanjangku terpampang di depan 2 orang laki-
laki yang nafsu birahinya sudah memuncak.
“wah, Kelly, kamu bener-benar seksi”, komentar Don sambil
menatap senti demi senti tubuhku.
“gimana Don, badanku seksi nggak?”.
“seksi banget, bikin aku jadi terangsang”.
“yaudah, kalau kamu nafsu grepe-grepe tubuhku aja,,”.
“gak apa-apa nih?”.
“gak apa-apa Don, aku malah seneng bikin orang jadi bahagia”,
kemudian tanpa ragu-ragu lagi dia menjamah tubuhku sementara
John hanya melihat.
“eee, Kelly boleh gak aku menjilati vagina kamu?”.
“boleh kok,,”, lalu aku digendong oleh Don dan direbahkan di
sofa, kemudian dia langsung menjilati vaginaku. Pertama-tama dia
jilati sekitar bibir vaginaku, tekstur lidahnya kasar sehingga
membuat aku merasa jadi lebih nikmat. Setelah itu, Don menjilati
bibir vaginaku dan kemudian memasukkan lidahnya ke dalam lubang
vaginaku, dia benamkan wajahnya ke vaginaku.
“aaahh, terus Don,,, AAHH!!! UUHH!!! OOOHHH!!!.”
“sssst nanti anak-anakku bangun,,,”.
“yaudah, Jon, makanya lo sumpel mulut Kelly pake
****** lo biar gak berisik” John melepaskan celananya
dan celana dalamnya lalu menyumpal mulutku dengan penisnya
yang besar itu, dia mendorong penisnya kuat ke dalam mulutku
sehingga menyentuh pangkal rongga mulutku yang membuatku
tersedak dan hampir muntah. Untungnya John mengerti keadaanku,
dia menarik keluar penisnya dari mulutku sehingga aku bisa
menarik nafas.
“eh, John Jr., kita ketemu lagi”, sapaku pada penis John.
“iya nih, aku kangen sama kamu”, balas John sambil menggerak-
gerakkan penisnya seolah penisnya yang berbicara, kemudian dia
memasukkan penisnya ke dalam mulutku lagi. Sementara John
memompa penisnya di dalam mulutku, Don asyik menjilati vaginaku
di bawah sana.
“mmmhhhh,,mmmmffffhhhh”, desahku yang tertahan oleh penis John
karena orgasme melanda tubuhku. Cairan yang mengalir dari
vaginaku langsung diseruput habis oleh Don, sementara John
mencabut keluar penisnya.
“cairan ABG emang beda, manis dan gurih”.
“ah, bisa aja”.
“oh ya Don, lo harus coba sepongannya Kelly, mantep, padahal
baru 17 tahun, tapi udah bisa bikin gue ketagihan”.
“ah, yang bener loh? Bener itu Kelly?”.
“aku gak tau, daripada penasaran, mendingan langsung aja
cobain seponganku”.
“bener juga tuh,,,”, dan kini aku mengoral 2 penis yang ada
di samping kanan dan kiriku, kukulum bergantian, jika penis John
yang sedang kukulum maka penis Don yang ada di sisi kiriku
kukocok dengan tangan kiriku, dan juga sebaliknya.
Sudah 20 menit mulutku yang mungil mengulum penis John dan
Don secara bergantian.
“aduh, kok lama banget sih, udah gak sabar nih pengen
ngerasain angetnya sperma kalian,,,”.
“sabar Kelly sayang, makanya biar cepet kamu kulum terus”.
“ok,,,”. 2 menit kemudian, kurasakan penis John berdenyut di
mulutku dan penis Don berdenyut di tanganku, kemudian John
mencabut penisnya dari mulutku dan mengocoknya di depan
wajahku, begitu juga dengan Don, sementara mereka mengocok
penis mereka sendiri aku menjilati buah zakar mereka secara
bergantian, dan tak lama kemudian.
“aahh, Kelly, siap-siap menerima hadiah kami”, lalu mereka
mengarahkan penis mereka pada wajahku, sementara aku menutup
mataku. Akhirnya yang kutunggu-tunggu datang juga, kurasakan
sekitar 8 semburan atau lebih menerpa wajahku, setelah itu
kurasakan semburan mereka melemah, dan setelah mereka
menepokkan penis mereka ke pipiku seolah untuk membangunkanku.
Aku membuka mataku, tapi susah sekali karena mataku ditutup
sperma, maka dari itu aku menyeka mataku dengan jariku, setelah
kuseka sperma dari mataku, barulah aku bisa membuka mata.
“bener, sepongan kamu memang hebat Kelly,, aku jadi
ketagihan”.
“emang aku sehebat itu ya? Aku gak nyangka. Yaudah, sini
aku bersihin penis kalian”. Sebelum aku melakukan ‘cleaning
service’ terhadap penis mereka, aku menghisap sperma yang ada
di ujung jariku, kemudian aku menjilat habis sisa-sisa sperma yang
ada di ujung penis Don dan John.
“wah, John, bener kata lo, si Kelly ini jago banget bikin kita
seneng”.
“ah lo, baru disepongin Kelly aja udah seneng, lo belom
ngerasain vaginanya”.
“emang kenapa vaginanya?”.
“sempit banget sampe-sampe penis kayak dijepit ama dia”.
“wah, jadi pengen coba nih, boleh gak Kelly?”.
“boleh, buat kalian apa sih yang nggak?”.
“eeiitt, tapi jangan-jangan disini, nanti anak-anakku bangun”.
“kalau begitu di rumahku aja, kebetulan anak-anak sedang kemping
dan istriku lagi mabuk di pesta, mau kan Kelly sayang?”.
“aku sih ngikutin kalian aja,,,”, kemudian kami menuju mobil
John, dan naik ke mobil. John menyetir mobil, sedangkan Don
duduk bersamaku di kursi belakang, Don memintaku untuk
mengoral penisnya selama perjalanan. Ternyata rumah Don sangat
jauh sampai Don bisa menyemburkan spermanya ke dalam mulutku
dan bergantian dengan John sehingga kini aku mengoral penis
John sementara Don yang menyetir. John menyemburkan spermanya
bersamaan dengan sampainya kami di rumah Don, rupanya rumah
Don lebih besar daripada rumah John. Kemudian tangan kananku
di pegang Don, dan tangan kiriku di pegang John, lalu mereka
menggandengku masuk ke rumah Don. Bajuku kutinggal di rumah
John sehingga dari tadi tubuh putih mulusku tidak terbalut apa-
apa, sambil berjalan ke kamar Don aku mengecap-ngecap bibirku
karena sperma mereka yang sangat gurih masih terasa di bibirku.
Sesampainya di kamar, John dan Don langsung membuka pakaian
mereka, kemudian Don langsung tidur terlentang di ranjang
dengan penisnya yang tegak mengacung ke atas.
“ayo, Kelly sayang, cepat naikkin penisku, aku udah gak
sabar”.
“ok Don, aku juga udah gak sabar nih, pengen ditusuk sama
penis kamu yang besar itu, kalau John mau lubang yang mana,
anus apa mulutku?”.
“udah pasti anusmu, soalnya kan sempit banget”.
“ok, kalau gitu, kita mulai yuuuk,,,,”. Kemudian, aku naik ke
atas penis Don, menuntunnya ke vaginaku, lalu aku menurunkan
tubuhku pelan-pelan sampai penis Don tertelan oleh vaginaku
sampai pangkal penisnya. Setelah penis Don sudah bersarang di
dalam vaginaku, John mendorong tubuhku ke depan sehingga
payudaraku tertekan ke wajah Don yang langsung dijilati olehnya.
John sudah bersiap-siap dengan penisnya untuk memasuki anusku,
kemudian dia mulai memasukkan penisnya perlahan agar aku tidak
kesakitan, sementara Don tidak bergerak sama sekali sepertinya
dia ingin menikmati hangat dan sempitnya vaginaku terlebih dulu,
tapi Don terus melahap kedua buah payudaraku yang montok
seolah-olah payudaraku ingin dimakannya.
Akhirnya penis John sudah tertanam di anusku.
“ayo Don, kita aduk-aduk ABG penggoda ini”.
“ayo, gue juga udah gak tahan nih”.
“jangan lupa ya,, keluarinnya di dalem aja biar enak”.
“ok deh, Kelly sayang”. Kemudian mereka mulai memompa
penisnya keluar masuk kedua lubangku, penis Don terasa memenuhi
vaginaku, apalagi penis John yang membuat lubang anusku yang
sempit terasa penuh sesak. Kini, kamar Don dipenuhi suara
erangan-eranganku dan desahan pelan mereka, urat-urat penis
mereka semakin menambah kenikmatan yang ada.
“AAAHHH!!! OOOOHHH!!! UUHH!!!
teruuuusss,,,ja,,,jangan berhentii!!!”, erangku. 10 menit
kemudian tubuhku menegang dan akhirnya aku mengalami orgasme,
dan cairanku tertahan oleh penis Don yang bersarang di
vaginaku. 10 menit kemudian penis mereka berdenyut di dalam
anus dan vaginaku, tak lama setelah itu mereka menyemburkan
sperma mereka.
“wah Kelly sayang, vagina kamu emang bener-bener sempit, bikin
penis aku jadi kejepit”.
“enakkan,, vaginaku,,, abis ini gantian ya, kamu harus cobain
juga anusku,, lebih sempit”.
“emang bener tuh John?”.
“beneran, lo harus coba, kayak lubang hidung aja, sempit
banget”.
“lubang hidung? gak bisa masuk dong,,,hahaha”.
Setelah 5 menit beristirahat mereka menggarap tubuh mungilku
lagi, tapi kali ini penis Don yang ada di anusku dan penis
John di dalam vaginaku. 30 menit kemudian, penis mereka
berdenyut-denyut lagi, beberapa detik kemudian, mereka
menyemburkan sperma mereka.
“Don, liat udah jam 12 nih, kita harus balik ke pesta, biar
istri kita gak curiga,,”.
“oh ya, gue jadi lupa ama istri gara-gara kamu sih Kelly”.
“emang kenapa, kok aku disalahin?”.
“iya, gara-gara vagina ama anus kamu sempit banget jadinya aku
ngentotin kamu sampe lupa waktu”.
“hehe,,, sory deh, kan bukan salah aku kalau bikin kamu jadi
lupa waktu”.
“tapi kamu gak apa-apa kan Kelly? Kalau udahan ngentotnya”.
“gak apa-apa kok, John, kan tadi udah aku bilang, aku ngikut
kalian aja”.
“kamu emang gadis penurut”.
“sini aku gendong, biar spermanya gak ngalir keluar dari vagina
‘n anus kamu”.
“ok, makasih ya Don”. Kemudian tubuh putihku yang mungil
digendong oleh Don, sementara John pergi untuk menghidupkan
mobil, tentunya John dan Don sudah memakai pakaian mereka.
Aku merangkul leher Don dan mengedipkan mata padanya serta
memberikan senyumanku.
“eeiit,, jangan goda aku, nanti aku nafsu lagi”.
“hehe, tau aja, aku lagi ngegoda kamu”.
Kami berdua sampai di mobil, ketika Don akan menaruhku di
kursi belakang.
“Don, tunggu dulu”.
“ada apaan lagi?”.
“kita masukkin dildo ke vaginanya dulu”.
“jadi sampe rumah lo vagina Kelly diobok-obok terus, emangnya
kamu gak apa-apa Kelly?”.
“gak apa-apa kok, aku malah suka, jadinya aku bisa ngerasain
nikmat terus-terusan”.
“tuh kan Don, si Kelly malah suka”.
“wah, Kelly, kamu emang bener-bener cewek idaman”.
“cewek idaman gimana?”.
“iya, kamu udah cantik, seksi, bisa muasin cowok bahkan yang
lebih tua dari kamu, udah gitu kamu mau diapain aja”. Aku
hanya membalasnya dengan memberikan senyuman nakalku, kemudian
tubuhku diletakkan di kursi belakang lalu kakiku dilebarkan oleh
Don.
“ini hadiah buat gadis nakal kayak kamu”, dia tanamkan dildo
milik istri John.
“nah, sekarang aku nyalain tombol onnya ya”, begitu Don
menyalakannya, dildo itu langsung bergerak-gerak di dalam
vaginaku membuatku menggeliat karena sensasi nikmat yang terasa.
“nah, selamat bersenang-senang ya Kelly”.
Kemudian mereka berdua duduk di kursi depan dan John mulai
menjalankan mobil, sementara aku berbaring di kursi belakang
dengan dildo yang mengobok-obok vaginaku. Sudah beberapa kali
aku orgasme selama perjalanan, sedangkan John dan Don asyik
mengobrol seolah-olah desah dan eranganku tidak terdengar oleh
mereka. Akhirnya sampai juga di rumah John, vaginaku sudah
banjir akibat cairanku sendiri karena aku sudah mengalami
beberapa kali orgasme, kemudian Don mengangkat tubuhku dan
mendirikanku di luar mobil sedan milik John.
“nah, Kelly sayang, kamu harus jalan ke rumahmu ya, soalnya
kami lagi buru-buru”.
“tapi ini gimana?”.
“oh ya, aku lupa, John ambil tuh dildo istri lo”.
“ah, udah biarin aja, kan ntar Kelly juga ke rumah gue”.
“ya, tapi cabut dari vaginaku dong, kan lemes kalau ada dildo
terus”.
“nah itu dia masalahnya”.
“emang kenapa, dildonya gak bisa keluar dari vaginaku”.
“iya, dildo itu bisa ngunci sendiri setelah 5 menit”.
“hah, dildonya bisa ngunci sendiri di vagina Kelly, John?”.
“iya, nih lihat sendiri”, kemudian mereka berdua jongkok di depan
vaginaku, dan melebarkan sedikit bibir vaginaku.
“ini nih, lihat di pangkal dildo disisi kiri ama kanannya ada
batang kecil yang meneken ke dinding vagina Kelly, jadi kalau
dipaksa keluar, nanti vagina Kelly bisa luka, kan ntar kalau
luka kita gak bisa ngentotin Kelly lagi”.
“bener juga, tapi lo punya kuncinya kan?”.
“kuncinya ada di rumah, di kamar istri gue”.
“gimana sih lo, kan kasihan si Kelly”.
“gak apa-apa deh, aku jalan pake ginian”.
“aku minta maaf ya Kelly, aku lupa bawa kuncinya.”
“yaudah, sekarang mana baju aku, aku mau pake baju, soalnya
kan masih lumayan jauh jaraknya”.
“wah, aku juga minta maaf nih, celana dalam kamu ketinggalan
di rumah aku”.
“oh, gitu, yaudah deh gak apa-apa gak pake celana dalam”.
“kamu gak marah?”.
“aku gak bakal marah ke cowok yang bikin aku puas setengah
mati, yaudah sana cepet ke pesta”.
“thank u Kelly, nih baju ama rok kamu”.
“lah, emang bhnya Kelly kemana John?”.
“dari rumah aku gak pake bh”.
“oh gitu, aku tau kenapa kamu gak pake bh, dada kamu sih
gede banget”.
“bisa aja,, udah sana kalian pergi”. Kemudian mereka mencium
bibirku bergantian, dan masuk ke mobil kemudian langsung melaju
menjauh. Aku memakai baju dan rok miniku tanpa celana dalam,
aku kesusahan berjalan karena lututku gemetaran akibat dildo
yang mengaduk-aduk vaginaku. Untungnya tidak ramai meskipun ada
beberapa orang yang memandangiku karena cara jalanku yang
aneh. Akhirnya, sampai juga di John, begitu masuk rumah John
aku menuju ke kamar John untuk mengambil kunci dildo yang
ada di vaginaku. Setelah aku membuka dan mengeluarkan dildo
dari vaginaku, cairanku langsung mengalir keluar seperti aliran
sungai sampai ke kakiku, kupikir sambil menunggu Margaret dan
John datang aku akan mandi dulu. Seusai mandi, aku memakai
pakaianku dan menonton tv di ruang tengah. Tak lama kemudian
Margaret dan John datang, kemudian mereka masuk. Ternyata
Margaret mabuk berat karena John harus sampai memapahnya,
lalu John memberikanku uang sambil tersenyum. Aku pamit
pulang, setelah pulang seperti biasa aku menuliskan
pengalamanku tadi dengan unsur paksaan.
Bersambung...
Selasa, 02 Juni 2015
kisah sex : Pembalasan Gadis Muda 3
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar