Aku mengetok pintu rumah mewah milik John Sinclair, salah
satu orang yang akan menjadi sasaran balas dendamku sekaligus
menikmati tubuh sintalku ini. Pintu dibuka oleh Pak John sendiri,
dia terbengong dan menelan ludah karena dia melihatku memakai
celana hot pants jeans dan kaos lengan pendek yang sangat
ketat tanpa bh di dalamnya sehingga kedua putingku tercetak
jelas di kaosku. Tapi John berhasil memfokuskan dirinya lalu
mempersilakanku masuk, kemudian istri John yang bernama Margaret
turun dari lantai atas, lalu melihatku dengan sedikit sinis.
“akhirnya kamu datang juga, anak-anak udah diberi makan, kamu
tinggal mastiin aja mereka tidur jam 9″.
“baik bu Margaret”.
“oh, dan satu lagi jika kamu lapar, udah tersedia makanan di
kulkas”.
“terima kasih bu Margaret”.
“saya mau tanya lagi bu. Boleh gak nanti saya diantar pulang
oleh Pak John soalnya saya takut gak dapat bus?”. Melihatku
memakai pakaian yang sangat sexy, sepertinya Margaret kurang
setuju.
“tapi, kamu kan bisa nyuruh ibumu untuk menjemput kamu?”.
“ibu saya kerja sampai larut malam”.
John hanya diam karena dia ingin menyembunyikan betapa
senangnya punya waktu berdua denganku, tapi akhirnya dia bicara
juga.
“gak apa-apa Margaret, lagipula aku yakin kalau bus jarang
lewat kalau sudah malam”.
“ya udahlah, terserah aja…”, lalu mereka berdua pergi
sementara aku diajak bermain oleh kedua anak laki-laki kembar
mereka. Setelah kulihat jam sudah menunjukkan jam 8.30, aku
mengantar mereka ke kamar mereka. Ternyata kedua anak kembar
itu biasa mengemuti puting ibunya sebelum tidur dan kalau tidak
dituruti, maka mereka tidak akan bisa tidur.
Awalnya, aku kaget juga mendengar kebiasaan mereka itu, tapi
kupikir-pikir lagi daripada sendirian di bawah mendingan nyusuin
anak-anak ini. Lalu aku membuka bajuku serta bhku sehingga
payudaraku yang montok, kencang, dan putih mulus terlihat jelas
oleh dua orang bocah yang belum mengerti apa-apa. Kemudian
aku tidur di tengah-tengah mereka, lalu mereka masing-masing
memegang payudara kanan dan kiriku dengan kedua tangan mereka,
setelah itu mereka menghisap dan mengenyot puting kanan dan
puting kiriku kuat-kuat seakan-akan ingin meminum susuku. Aku
menggigit bibirku untuk menahan sensasi nikmat yang ditimbulkan
kedua bocah yang belum tau apa-apa. Setelah 30 menit mereka
mengemut putingku, akhirnya mereka tidur juga, lalu aku pelan-
pelan bangun dari tempat tidur karena aku tidak mau
membangunkan mereka lagi soalnya nanti putingku bisa diemut
semalaman oleh mereka. Lalu aku berdiri dan merasakan kalau
celana dalamku basah karena orgasme yang disebabkan emutan-
emutan di kedua putingku oleh si 2 bocah kembar.
Birahiku jadi naik gara-gara tadi, jadinya aku ingin masturbasi.
Karena aku sering diminta menjaga di rumah, aku jadi tau
dimana Pak John menyimpan koleksi vcd pornonya. Lalu aku
menonton vcd porno Pak John di ruang tamu dengan suara yang
sangat kecil agar tidak membangunkan si 2 anak kembar. Sambil
menonton vcd, aku melepaskan kancing celanaku dan
menurunkannya beserta celana dalamku yang sudah basah. Lalu
aku mengelus-ngelus bibir vaginaku dan memainkan klitorisku, aku
mendesah akibat perbuatanku sendiri. Kemudian aku memasukkan 2
jari ke dalam vaginaku dan aku mengobok-obok vaginaku sendiri,
merasa kurang puas lalu aku memasukkan 4 jari ke dalam
vaginaku sehingga kini vaginaku terasa penuh. Bertepatan vcdnya
habis, aku mengalami orgasme, cairanku langsung kuseka dengan
celana dalamku agar tidak tercecer ke sofa yang aku duduki
sementara 4 jariku yang berlumuran cairan vaginaku sendiri
kumasukkan ke dalam mulutku dan langsung kujilati jari-jariku
sampai tidak ada lagi cairan vagina yang tersisa di jari-jariku.
Bersamaan dengan itu, aku mendengar suara mobil, langsung
saja kupakai celana dalamku dan hotpants jeansku. Tak
kusangka, putingku semakin tercetak jelas di kaosku karena
putingku basah akibat di emut kedua anak kembar tadi sehingga
kaosku basah hanya di bagian putingku saja. Mereka berdua
masuk, kelihatannya Margaret mabuk berat, dan John sepertinya
melihat kaosku yang basah hanya di bagian putingku saja. Tapi
John menghiraukanku dan mengantar istrinya ke kamar terlebih
dulu. Lalu dia turun kembali, dan mengatakan siap untuk
mengantarku pulang. Kemudian kami berdua masuk ke mobil, ketika
kami berdua sudah di dalam mobil, aku menaruh tanganku di
belakang kursi sehingga dadaku semakin maju ke depan dan
kuyakin John melihat dadaku dengan tatapan penuh nafsu. Lalu
dia menyalakan mesin dan menjalankan mobil, selama perjalanan
kami mengobrol.
“Kelly, kok baju kamu basah di bagian itu doang?”.
“abisnya, anak bapak punya kebiasaan aneh sih”.
“emang anak-anakku punya kebiasaan apa?”.
“anak-anak bapak harus ngemutin puting kalau gak mereka gak
bisa tidur”.
“oo, pantes aja istriku keliatan bergairah kalau abis nidurin
anak-anak, oh ya, kita pake aku-kamu aja biar lebih enak
ngobrolnya”.
“yaudah, terserah kamu aja”.
“ngomong-ngomong, enak gak waktu puting kamu diemutin ama anak-
anakku?”.
“enak banget, malah kayaknya aku pengen putingku diemut lagi”.
“kalau aku yang emut puting kamu gimana?”.
“boleh juga”.
“yang bener nih?”.
“bener kok, tapi jangan di mobil, ntar tabrakan”.
“bener juga, o ya, kita ke rumah keduaku aja, lumayan deket
dari sini”.
“yaudah, yuk, tapi boleh gak aku nyepongin ****** kamu”.
“boleh banget, malahan aku udah nunggu-nunggu kamu ngomong
gitu”. Lalu kami berhenti sebentar dan John membuka celana
beserta boxernya sehingga dia duduk tanpa ada yang menutupi
penisnya yang lumayan besar meskipun masih tertidur. Lalu John
menjalankan mobilnya lagi, sementara aku mendekatkan kepalaku ke
penis John, kukecup penis John terlebih dulu baru aku
mengangkat penisnya dengan tanganku lalu kumulai dengan
mengemuti kepala penisnya, dia mendesah pelan ketika lidahku
menyentil-nyentil lubang kencingnya. Lama kelamaan aku merasakan
penisnya semakin membesar di dalam mulutku, dan dalam waktu
singkat mulutku disesaki oleh penis besar John. Aku berusaha
memasukkan seluruh batang penis yang besar itu ke dalam
mulutku yang mungil, ternyata hanya 3/4nya saja yang bisa
masuk ke dalam mulutku, itu pun sampai mentok ke pangkal
mulutku. Karena tidak bisa kumasukkan ke dalam mulutku, aku
menjilati batang penis yang kutaksir mempunyai ukuran panjang
20 cm dan diameternya 8 cm.
Aku jilati batang penisnya seperti sedang menjilati batang es
krim, dan kadang kugigit pelan kepalanya agar membuatnya lebih
bernafsu. Aku maju-mundurkan kepalaku untuk menikmatinya. 10
menit kemudian, akhirnya hadiah yang kutunggu keluar juga yaitu
sperma yang hangat dan asin serta gurih yang sangat kusukai
menyembur kuat ke dalam mulutku, aku tampung semua sperma
John di mulutku sampai ada yang sedikit mengalir keluar dari
sela-sela bibirku. Lalu kubuka mulutku dan menyuruh John
menatapku yang akan menelan spermanya, ketika dia sudah
menatapku aku menelan semua spermanya yang ada di mulutku
tanpa tersisa lalu kuputar-putarkan lidahku di sekitar mulutku
untuk membersihkan sperma yang tadi mengalir keluar dari
mulutku.
“mmmhhh,,, rasa peju emang enak banget!!”.
“aku gak nyangka, ternyata kamu suka banget ya ama peju?”.
“aku suka banget, malah kalo bisa aku pengen banget disiram
dengan peju”.
“wow, ternyata kamu nakal juga ya!!”.
“jadi gak sabar nih”.
“gak sabar kenapa?”.
“jadi gak sabar pengen ngerasain angetnya peju kamu di vagina
aku”.
“dasar kamu,, oh ya, kamu buka baju dong”. Lalu aku membuka
baju dan celana serta bh dan celana dalamku sehingga kini aku
bugil di dalam mobilnya. Kemudian dia mengambil celana dan
bhku lalu membuangnya keluar jendela mobil.
“yah kok bh ama celana aku dibuang?”.
“abisnya celana kamu pendek jadi mendingan gak usah pake
makanya kubuang”.
“terus bh aku kenapa dibuang juga?”.
“bhku udah kesempitan, abisnya dada kamu montok ‘n mancung
banget sih jadinya daripada dada kamu sesek mendingan aku
buang”.
“yaudah, terserah kamu, yang penting kamu seneng, oh ya, istri
kamu gimana?”.
“wah, si Margaret sih kalau udah mabuk bisa sampai besok siang
baru bangun, jadi tenang aja”.
Sepertinya sudah sampai di rumah kedua John, tidak semewah
rumah yang pertama tapi cukup bagus. Sebelum keluar dari
mobil, John memakai celananya tapi dia menyuruhku untuk tetap
bugil, lalu kami turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya
dengan aku yang masih bugil. Kemudian dia menyuruhku untuk
minum dan mandi dulu, sementara dia keluar lagi entah kemana.
Setelah aku minum lalu mandi, John sudah berada di kamar
menungguku. Aku keluar kamar mandi, kulihat John sudah
menungguku, dia tidur terlentang di tempat tidur.
“ayo Kelly sayang, unjukkin tarianmu yang paling nakal”.
“ok sayang, tapi setel lagu dulu dong, biar lebih asik”. Lalu
dia menyetel lagu yang slow, kemudian aku mulai meliuk-liukan
tubuhku mengikuti irama lagu dan aku melepaskan handuk yang
melilit tubuhku dengan perlahan biar lebih menggoda. Setelah
handukku sudah terlepas dari tubuhku dan terjatuh ke lantai,
aku berjalan ke arah ranjang dimana John tiduran menungguku
dengan masih memakai pakaian lengkapnya. Aku merayap dari
kakinya menuju ke selangkangannya lalu aku membuka
resletingnya, ternyata dia tidak memakai celana dalam sehingga
penisnya yang sudah setengah bangun langsung menyembul keluar
dari tempat persembunyiannya. Aku menjilati batang penis John
naik turun yang membuatnya mencapai ukuran maksimal, lalu aku
naik ke atas tubuhnya dan memutarkan tubuhku sehingga kini
posisi kami 69. Aku menjilati penisnya sementara John menjilati
vaginaku dan kadang memasukkan 2 jarinya ke dalam vaginaku
lalu mengorek-ngorek vaginaku yang membuatku semakin merasa
nikmat. 10 menit kemudian, aku sudah tak kuat menahan nikmat
yang melanda tubuhku sehingga tubuhku bergetar dan akhirnya
cairan vaginaku mengalir deras dari vaginaku yang langsung
menuju mulut John yang terbuka lebar. John langsung
menyeruput cairanku hingga tak bersisa, lalu setelah cairanku
habis dia masih menyentil-nyentil klitorisku dengan lidahnya yang
membuatku merasa geli sekaligus nikmat.
“kok kamu belum keluar sih?”.
“tadi aku udah minum obat kuat, jadi aku bisa menikmati tubuhmu
sampai pagi”.
“asik,,, mulai yuk, aku udah gak sabar”.
“yaudah, kamu bangun dulu dong”. Lalu aku bangun dan John
juga bangun untuk melepaskan bajunya sementara aku membuka
celananya. Kini, kami berdua bugil, John menyuruhku untuk tidur
terlentang di ranjang, rupanya dia sudah tak sabar untuk
mengaduk-aduk vaginaku. Dia langsung menusukkan batangnya ke
dalam vaginaku tanpa memikirkanku yang merasa kesakitan karena
batangnya sangat besar. Tapi dia sudah dikuasai nafsu sehingga
dia terus memompa penisnya ke dalam vaginaku tanpa ampun, tapi
lama kelamaan rasa sakit itu berubah menjadi rasa nikmat yang
luar biasa karena selama ini aku belum pernah merasakan
vaginaku terisi penuh oleh penis. Selama 30 menit dia mengaduk-
aduk vaginaku dengan penisnya yang besar itu, tapi dia belum
menunjukkan tanda-tanda akan orgasme sementara aku sudah
beberapa kali orgasme sehingga aku hanya bisa mendesah lemah
menerima sodokan-sodokan kuat penisnya terhadap vaginaku.
Lalu dia mengangkat kedua kakiku dan menaruh kaki di pundaknya,
kemudian dia memompa penisnya lagi, karena kakiku diangkat aku
merasakan sodokannya semakin dalam dan semakin jauh masuk ke
dalam vaginaku. Setelah 10 menit dia menurunkan kakiku dan
mendorong tubuhku sehingga kedua lututku berada di dekat
wajahku lalu John memompa penisnya dalam keadaan berdiri,
rupanya posisi ini lebih nikmat karena penis John terasa semakin
dalam memasuki vaginaku tiap sodokannya. 20 menit kemudian,
akhirnya John menyemburkan sperma hangatnya ke dalam vaginaku,
lalu dia melepaskan kakiku dan menatapku yang sudah sangat
kelelahan, tapi aku melihat penisnya mengacung tegak. Lalu dia
membalikkan tubuhku, dan menyuruhku mengambil posisi doggy
style, dengan sisa-sisa tenaga aku mengambil posisi doggy style,
lalu dia menarik 2 tanganku ke belakang sehingga badanku
terasa tertarik kebelakang, kemudian dia memasukkan penisnya yang
besar itu ke dalam lubang anusku yang masih sangat sempit.
Aku merasakan sakit yang sangat luar biasa karena lubang
anusku terasa seolah-olah robek, tapi setelah beberapa menit
rasa sakit itu lama kelamaan berganti menjadi nikmat meskipun
masih ada sedikit rasa sakit yang terasa.
1 jam kemudian dia menyemburkan spermanya ke dalam anusku,
lalu dia mencabut penisnya sementara tubuhku ambruk, kemudian
dia membalikkan tubuhku, aku melihat penisnya yang masih tegak
berdiri dengan mataku yang mulai sayu. Selanjutnya, aku tidak
tau apa yang terjadi pada tubuhku karena aku sudah sangat
lemas, yang aku rasakan hanya rasa nikmat yang melanda
tubuhku membuat diriku seperti melayang di atas awan. Sekitar
15 menit aku tidak merasakan sodokan-sodokan lagi, karena
tenagaku sudah lumayan terkumpul lagi, aku bisa membuka mataku
melihat keadaan sekitar, ternyata John sedang di kamar mandi.
Kemudian, aku berdiri dan berjalan ke arah kaca besar yang
ada di sebelah ranjang, aku melihat noda sperma yang terbentuk
di sekitar vagina dan anusku, sedangkan dadaku berlumur sperma
dan wajahku diselimuti sperma. Lalu John keluar dari kamar
mandi dengan penisnya yang menggantung, kemudian ketika aku
ingin masuk ke kamar mandi, John melarangku mandi.
“Kelly sayang, kamu gak usah mandi, biarin aja badan kamu
penuh sperma”.
“emang kenapa ?”.
“soalnya, jadi makin cantik kalau kamu belepotan sperma kayak
gitu”.
“ah, dasar kamu,,”, lalu kami berdua tertawa.
Kemudian John memakai bajunya sementara aku memakaian celana
dalamnya, sebelum tertutup celana dalam, aku mengecup penisnya
yang sudah tidur.
“pak penis, kapan-kapan kita ketemu lagi ya”. Lalu John
menggerakkan penisnya ke pipiku.
“tenang aja sayang, vagina kamu akan aku aduk-aduk lagi”.
“wah, penisnya bisa bicara!!”. Kemudian kami berdua tertawa,
dan lalu aku memakaikan celana panjang John. Setelah itu,
John menyuruhku berdiri, lalu aku berdiri dan tiba-tiba dia
memasukkan 2 dildo yang berukuran 20 cm dan diameter 8 cm
ke dalam vagina dan anusku dan menekannya dalam-dalam
sehingga tertanam di vagina dan anusku. Rupanya dildo itu bisa
bergerak karena aku merasakan dildo itu bergerak ke segala arah
di dalam vagina dan anusku ketika John menyalakan tombol on
di kedua pangkal dildo itu. Kemudian dia memakaikan celana
dalamku sehingga dua dildo semakin tertekan ke dalam yang
membuatku semakin nikmat, lalu aku dituntun berjalan tapi aku
merasa tidak bisa berjalan karena saat aku melangkah, dildo itu
menggesek dinding vagina dan anusku yang membuat lututku
gemetaran, tapi aku terus dituntun sehingga aku terpaksa
melangkah dengan susah payah menuju mobil.
Akhirnya sampai di mobil, aku duduk di jok dengan celana
dalamku yang sudah basah akibat cairanku sendiri.
“John sayang, lepasin dong dildonya, aku bisa lemes nih”.
“udah, biarin aja, kamu harus tahan!!”. Lalu dia mulai
menjalankan mobilnya sementara aku menggeliat-geliat keenakan
merasakan dua dildo yang mengaduk-aduk vagina dan anusku. Tak
terasa sudah sampai di rumahku, aku turun di depan rumahku
dengan celana dalam yang sangat basah karena cairanku. John
menurunkanku lalu memacu mobilnya menjauh dari rumahku, karena
aku telanjang aku takut ada yang melihatku dan memperkosaku,
maka dari itu aku cepat-cepat melangkah masuk ke rumah
meskipun dengan dildo yang masih bergetar di vagina dan anusku.
Begitu sampai di kamar, aku menurunkan celana dalamku dan
aku melihat selangkanganku banjir karena cairanku sendiri, lalu
aku mandi untuk menghilangkan noda dan bau sperma yang
melekat di tubuhku. Setelah mandi, aku mengeringkan tubuhku
dengan handuk dan kemudian aku menulis di diaryku sambil tidur-
tiduran di kasurku.
“dear diary…..
hari ini aku mengawasi anak-anak John Sinclair, aku dipaksa
membiarkan putingku diemut-emut anak-anak mereka karena kalau
tidak mereka tidak akan membayarku, dan juga aku dipaksa
mengoral John ketika aku diantar pulang dengan mobilnya, tapi
dia belum puas, dia memaksaku untuk melayaninya di rumah
keduanya. Aku tidak berdaya ketika dia menggunakan tubuhku
seenaknya sampai semalaman suntuk, dan dia mengancam akan
membunuhku jika aku bilang kepada seseorang, andai saja aku
bisa melawan, tapi sayangnya aku tidak punya kekuatan untuk
melawan, aku hanya berharap dia mendapat balasannya,,,”. Lalu
aku menutup diaryku dan tersenyum membayangkan “jika semua
orang yang menikmati tubuhku sudah kutulis di buku diary dengan
unsur paksaan dan aku menyerahkannya kepada polisi, pasti
mereka semua ditangkap” pikirku. Aku hanya menunggu sampai
saat itu tiba, lalu aku pun tertidur sambil menyusun rencana
berikutnya.
Selasa, 02 Juni 2015
kisah sex : Pembalasan Gadis Muda 2
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar